DREAMERS.ID - Kampanye dengan berbagai cara untuk memenangkan hati masyarakat wajar dilakukan. Mulai dari hal konvensional seperti orasi, hingga menangkap pemilih masa kini via media sosial dengan beragam konsep.
Salah satunya seperti yang dilakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kemenangannya yang tak disangka-sangka karena diperkirakan memiliki banyak haters alias orang yang tidak suka dengannya, justru mendapat kursi puncak negara adidaya.
Dan hal itu diakui olehnya berkat ‘senjata’ bernama Twitter. Dalam satu kesempatan, melansir Suara, Trump mengatakan jika media sosial adalah ‘platform luar biasa’ yang memungkinkan dia berbicara langsung kepada pemilih.
Tak hanya itu, Twitter juga digunakan Trump untuk menyanggah bahkan memotong klaim liputan dari media yang bertentangan dengannya. Trump berani ‘meladeni’ reporter dan media yang tidak suka padanya, bahkan mengkritik dengan kata pedas.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
Trump memang gemar bereksperimen dengan Twitter-nya bahkan disebut kecanduan. Bahkan para petinggi partainya, Republik sudha memperingatkan Trump agar mengendalikan tweet-nya. Pesaingnya dulu, Hillary Clinton juga mengatakan jika Twitter Trump berbahaya."Hal paling berbahaya yang dia lakukan adalah melakukan diplomasi di Twitter. Dia memperdagangkan hinaan dengan Kim Jong-un, yang sama seperti catnip (hal yang disuka) untuk Kim Jong-un," ucap Hillary.
Meski dianggap sebagai kunci sukses pamor saat pemilu presiden, Twitter milik Trump kini menambah rasa berdebar masyarakat karena tidak takut menantang Korea Utara perihal bom atau rudal hidrogennya. Tak sedikit pula yang mengkritik Trump jika tweet dari Trump tidak akurat dan faktual.
(rei)