DREAMERS.ID - Tragedi penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat, kali ini terjadi pada saat acara konser musik country di Las Vegas, Negara Bagian Nevada pada Minggu (01/10) malam waktu setempat yang menyebabkan setidaknya 58 orang meninggal dunia dan lebih dari 400 orang lainnya luka-luka.
Melansir BBC Indonesia, penembakan yang diyakini dilakukan oleh seorang pria bersenjata, Stephen Paddock (64) tercatat sebagai penembakan massal terbesar dalam sejarah modern Amerika Serikat. Jumlah korban meninggal dunia melampaui jumlah korban penembakan di kelab malam Florida tahun lalu yang menyebabkan 49 orang meninggal dunia. Ada pun jumlah korban luka mencapai puluhan orang.
Berbagai reaksi muncul atas penembakan yang dilaporkan dilakukan oleh pelaku tunggal. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada para korban dan keluarga mereka.
Gubernur Nevada, Brian Sandoval, mengeluarkan pernyataan lewat Twitter, "Aksi kekerasan yang tragis dan mengerikan telah mengguncang #Nevada family. Doa kami untuk para korban dan semua orang yang terkena dampak akibat tindakan pengecut ini."
"Perhatian dan doa kami berikan kepada para korban peristiwa tragis tadi malam. Kami berterima kasih atas tindakan segera yang dilakukan oleh pihak-pihak yang pertama kali memberikan respons,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh manajemen Mandalay Bay Resort.
Baca juga: Wah, Penumpang Transjakarta Meningkat Sejak Ganjil Genap, Kurangi Polusi Udara!
Selain itu, penyanyi Hollywood seperti Ariana Grande dan Rihanna juga turut mengucapkan bela sungkawa dan mengecam para pelaku penembakan. Dalam cuitannya di twitter, Ariana mengatakan, “Hatiku hancur untuk Las Vegas. Kita butuh cinta, persatuan, kedamaian, pengendalian senjata, dan untuk orang yang melihat ini, ini adalah terorisme.”Sedangkan Rihanna menuliskan, “Saya mendoakan untuk semua korban, orang yang mereka sayangi, juga untuk penduduk dan pengunjung Las Vegas! Ini merupakan aksi teror yang menyeramkan!”
Kecaman juga muncul dari luar Amerika Serikat. Di London, Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, mengatakan serangan dalam festival musik itu mengerikan. Ditambahkannya Inggris berdiri bersama rakyat Amerika dalam menentang hal yang disebutnya kekerasan tak pandang bulu.
Kepolisian Las Vegas mengatakan pihak berwenang berhasil menemukan dua kendaraan yang mungkin bisa dijadikan alat bukti. Mereka juga berhasil menemukan seorang perempuan, Marilou Danley, yang diduga bepergian bersama terduga penembak sebelum serangan.
(rmh)