Korea Selatan yang masih berseteru dengan Korea Utara akhirnya memiliki presiden perempuan. Puteri penguasa militer almarhum Presiden Park Chung-hee yang bernama Park Geun-hye telah dilantik sebagai Presiden Korea Selatan wanita pertama pada senin (25/2) kemarin.
Pelantikan yang berlangsung selama dua setengah jam ini disambut dengan tembakan salvo sebanyak 21 kali dan konser grup rapper kondang Psy yang melantunkan Gangnam Style lengkap dengan tari kudanya.
Sebagai pemimpin negara nomor empat terbesar ekonominya di Asia, Park, 61 tahun, menghadapi tantangan yang tak ringan di masa depan. Ia harus cerdik menghadapi Korea Utara yang rajin pamer senjata nuklir, serta rakyat Korsel berusia tua yang semakin banyak.
“Korea Utara yang baru-baru ini menguji nuklirnya adalah tantangan bagi daya tahan dan masa depan rakyat Korea,” ungkap Park dalam pidato sambutannya.
Baca juga: Joe Biden Akan Memasukan Amerika Serikat kembali ke WHO
“Saya mendesak Korut menghapus ambisi nuklirnya tanpa menunda-nunda dan masuk dalam jalur perundingan damai dan berbagi pengembangan ekonomi,” terang Park sudah mengkampanyekan sebuah janji terhadap Pyongyang untuk bersama-sama membangun Korea.Para pengamat meyakini tangan Park terbelenggu oleh lolongan internasional yang keras mengkritik pengujian nuklir Korut, sementara partai konservatif yang mengusungnya juga bakal melancarkan sikap berseberangan.
Meskipun pengamat Korea menganggap Park terbelenggu seperti itu, namun setidaknya puteri diktator korea yang berkuasa selama 18 tahun itu berani memulai membuka dialog langsung dengan Korut.
Rakyat Korsel melihat Park Geun-hye dengan warisan keberanian dari ayahnya, namun ringan meminta maaf atas kepemimpinan tangan besi ayahnya yang banyak melanggar hak-hak asasi manusia.
