DREAMERS.ID - Tak hanya ketika momen hilangnya tubuh pawang buaya di Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, namun kembalinya jasad tak bernyawa itu juga membuat heboh tim SAR. Pasalnya, jasad sang pawang tiba-tiba muncul di antara speed tim penyelamat.
Selain itu, utuhnya kondisi jasad tersebut pun jadi pembicaraan karena langka terjadi. Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI pun angkat bicara mengenai kemungkinan penyebab utuhnya jasad pawang bernama Supriyanto itu.
Melansir Detik, bulan ini adalah musim kawin buaya yang menyebabkan meningkatnya birahi binatang buas tersebut. Namun sebaliknya, nafsu makan buaya justru berkurang. Sehingga buaya hanya merasa terancam teritorinya terganggu dan makin sensitif karena birahinya meningkat. Sementara mereka tak berminat memakan manusia.
"Ya sepertinya si pawang ini, saya menilainya si buaya itu, pawang itu sebagai saingan, dibunuh lah, kalau dia birahi, makannya memang kurang, kalau musim kawin, birahi kan, biasanya makannya kurang," tutur peneliti LIPI, Hellen Kurniati Senin (18/9) malam.
"Sepertinya yang pawang ini, itu dianggap mengganggu teritorialnya dia, masalahnya bulan ini musim kawin buaya muara, musim kawin lah bulan ini, berarti itu di bertelor di musim hujan, Oktober lagi bikin sarang-sarang, itu lagi ganas-ganasnya," ujarnya.Hellen juga mengungkapkan jika buaya betina bahkan lebih agresif dibanding buaya jantan ketika telah membuat sarang. Karena ia akan melakukan apa pun agar sarangnya terjaga sehingga perilakunya lebih ganas.
"Apalagi nanti ya si betina kalau sudah jaga sarang luar biasa ganasnya, dia benar-benar jaga sarangnya, itu pokoknya ganasnya melebihi sifatnya dia sehari-hari, jaga sarang, ada yang mau jaga sarang, dia membela sarangnya," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pawang pada Minggu (17/9) tersambar buaya dan tak kunjung muncul ke permukaan saat melakukan ritual pencarian seorang pemuda yang telah diterkam oleh buaya dan hilang leih dulu sehari sebelumnya. Kini kedua jasadnya telah ditemukan dalam kondisi utuh dan hanya mengalami luka minor.
(rei)