DREAMERS.ID - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi bergerak cepat setelah tanggapan dari Presiden Jokowi dikemukakan. Presiden mengecam keras dan meminta aksi kekerasan serta konflik di Myanmar kepada etnis Muslim Rohingya dihentikan.
Menlu Retno dilaporkan telah mendarat di Yagoon, Myanmar pada Minggu (3/9) dan Senin pagi tadi dijadwalkan bertemu dengan Penasihat Negara Dauw Aung San Syu Kyi. Juru bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir pun mengatakan pertemuan itu akan dilakukan seharian.
Namun melansir Kompas, Indonesia adalah satu-satunya negara yang diizinkan menemui para pemimpin militer dan pemerintah Myanmar. Menurut Dubes Ito Sumardi, ditengah konflik tragis Rohingya, Indonesia dianggap sebagai negara terhormat dan panutan oleh Myanmar.
Baca juga: Ratusan Warga Rohingya Tiba Di Pesisir Aceh Ditolak Warga, Ini Alasannya
Hubungan baik dalam kerja sama bilateral pun membuat Myanmar menerima Indonesia sebagai salah satu pihak yang mampu menyelamatkan perdamaian hingga penyelesaian permanen di Myanmar. Komunitas Muslim Indonesia pun gencar menyerukan penghentian kekerasan dan pembunuhan terhadap Rohingya.Masih menurut Dubes Ito, kondisi di Rakhine, Myanmar kini mulai berangsur pulih. Selain kontak senjata yang sudah berakhir, para pengungsi Rohingya sebagian juga sudah kembali ke pemukiman mereka dengan kawalan tentara dan polisi.
(rei)