home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Begini Kekhawatiran Nyawa Saksi Kunci Kasus E-KTP Terancam Sebelum Tewas di Amerika

Minggu, 13 Agustus 2017 15:05 by reinasoebisono | 2365 hits
Begini Kekhawatiran Nyawa Saksi Kunci Kasus E-KTP Terancam Sebelum Tewas di Amerika
Image source: Johannes Marliem/Twitter

DREAMERS.ID - Misteri tewasnya Johannes Marliem yang disebut-sebut sebagai saksi kunci penguak kasus korupsi Rp 2.3 triliun, E-KTP, meninggalkan banyak pertanyaan. Meski dikabarkan bunuh diri dengan menembakkan peluru dari pistolnya, Johannes Marliem disebut memiliki beberapa luka di tubuhnya.

Hal itu dianggap kurang lazim dalam peristiwa pembunuhan. Belum lagi, kesaksian tetangga sekitar yang mendengar beberapa kali letusan tembakan, seperti terjadi baku tembak yang menambah spekulasi beredar liar.

Ternyata, Johannes Marliem sudah merasa risih dan khawatir dirinya disebut sebagai saksi kunci kasus mega korupsi tersebut. Ia sempat bertukar pesan dengan Kontan, media Investasi dan Ekonomi Indonesia, Marliem mengatakan kecewa pada pimpinan KPK dan sebuah media massa yang membuat nyawanya terancam.

"Saya tidak mau dipublikasi begini sebagai saksi. Malah sekarang bisa-bisa nyawa saya terancam," ujarnya. "Seharusnya penyidikan saya itu rahasia. Masa saksi dibuka-buka begitu di media. Apa saya enggak jadi bual-bualan pihak yang merasa dirugikan? Makanya saya itu kecewa betul,"

Baca juga: Mengapa Seluruh Warga Jakarta Wajib Cetak Ulang E-KTP Tahun Depan?

Yang Marliem permasalahkan adalah soal terbongkarnya bukti berupa rekaman pembicaraan yang ia miliki. Apalagi dalam pemberitaan di media sebelumnya, seolah dijlaskan jika Ketua DPR RI Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka karena rekaman yang ia miliki.

"Saya kira sama saja hukum di AS juga begitu. Kita selalu menjunjung tinggi privacy rights, harus memberitahu dan consent bila melakukan perekaman," kata Marliem. "Jadi tolong jangan diplintir lagi. Saya tidak ada kepentingan soal rekaman. Dan ada rekaman SN (Setya Novanto) atau tidak, saya juga tidak tahu. Namanya juga catatan saya,"

Marliem juga sempat membantah memberi suap US$200 ribu pada terdakwa kasus e-KTP, Sugiharto dengan memberikan bukti rekaman pembicaraan hanya ingin memberikan teknologi terbaik di program e-KTP. Harga yang ia berikan pun dalam batas wajar dan tidak digelembungkan seenaknya.

"Saya sudah pahit-pahit ngomong di depan, bahwa kami ini perusahaan Amerika. Tidak bisa cawe-cawe. Kami tidak bisa mengeluarkan uang dari perusahaan untuk kepentingan tidak jelas," tuturnya melansir Tribunnews.

(rei)

Komentar
  • HOT !
    Jumlah orang yang ingin membeli Tesla alias kendaraan listriknya di Amerika Serikat dikabarkan menurun drastic. Usut punya usut, salah satu alasannya adalah karena sosok Elon Musk selaku CEO Perusahaan itu sendiri....
  • HOT !
    Queen of Tears bukan hanya sebuah drama tetapi sebuah cermin yang diangkat ke masyarakat, menyindir sisa sisa budaya patriarki dengan meminta laki laki mengambil peran yang secara tradisional diperuntukkan bagi perempuan di Korea, khususnya selama persiapan jesa atau upacara leluhur....
  • HOT !
    Ramai kabar Jakarta sudah kehilangan status Ibu Kota Indonesia sejak 15 Februari 2024 lalu. Masyarakat dan sosial media ramai membicarakan hal ini. Namun bagaimana sebenarnya fakta yang terjadi?...

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)