DREAMERS.ID - Badan statistik Korea Selatan menyebutkan tingkat pengangguran naik hampir dua kali lipat saat ini. Sekitar 329 ribu orang menganggur, sejumlah 256 ribu-nya atau 17,4 persen menyatakan telah berhenti untuk mencari pekerjaan, dan memilih hanya tinggal di rumah.
Dilansir dari laman Chosun Ilbo (28/07), para ekonom Korea Selatan khawatir akan meningkatnya jumlah kelompok yang disebut sebagai ‘NEET’ (Not in Education, Employment, or Training) atau kelompok yang tidak sedang bersekolah atau kuliah, bekerja, maupun menjalani pelatihan. Diperkirakan sebanyak 18 persen orang Korea berada dalam kelompok NEET.
Bin Hyun Joon, perwakilan dari Badan Statistik Korea mengatakan bahwa kondisi ini bisa saja disebabkan oleh para pemuda di Korea saat ini yang lebih mementingkan waktu senggang, atau adanya kenaikan jumlah pemuda yang jatuh sakit, sehingga angka penurunan pencari kerja bisa turun setiap bulannya.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
Peningkatan upah minimum per jam yang akan ditingkatkan tahun depan dapat mendorong para pemuda melakukan kerja paruh waktu. Dahulu, mereka cenderung berpikir kerja paruh waktu jadi solusi tambahan pendapatan, namun banyak yang mundur seiring persaingan yang ketat.Di sisi lain, salah satu pemuda lulusan universitas mengungkapkan tekanan kerja membuatnya menghindari pekerjaan di kantor, “Saya pikir saya bisa menjalani banyak pekerjaan paruh waktu jika upah minimum ditingkatkan, dan sepertinya lebih baik untuk mengambil pekerjaan muda dibanding terikat dengan tekanan jam kerja yang panjang”.
(mth)