DREAMERS.ID - Benda pusaka menjadi sesuatu yang penting untuk sebuah negara karena nilai sejarahnya, sudah tentu harus dijaga dengan baik dan dengan cara spesial. Salah satunya adalah bendera pusaka atau disebut juga Sang Saka Merah Putih.
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan jika selama ini, vitrin atau tempat penyimpanan bendera pusaka sudah lama tidak mendapat perhatian. Karena itu, selama dua tahun ini, Pemprov DKI melalui Unit Pengelola (UP) Monas melakukan pembenahan.
"Sudah kita uji coba tadi. Meskipun mendapatkan beberapa penyempurnaan, sebelum secara resmi akan dibuka dan diresmikan ya. Diresmikan insyaallah 12 Agustus. Nanti betul-betul acara di Monas menjadi rangkaian Gebyar Jakarta Merah Putih," kata Djarot di Monas, Rabu (26/7).
Dengan sederet sistem canggih dan penjagaan ketat, Djarot membenarkan jika bendera pusaka tersebut akan dilindungi vitrin kaca anti peluru dan mendapat pengamanan ketat dari TNI-Polri.
"Selain antipeluru, di dalamnya sudah ada pengukur suhunya. Diukur kelembabannya supaya tetap awet dan bagus. Karena itu bendera pusaka, barang berharga. Namanya pusaka, maka harus dijaga kelembabannya supaya tidak rusak," ujar dia.
Baca juga: Ahok Ketika Ditanya Perasaanya Bertemu dengan Anies: Aku Orangnya Cepet 'Move On'
Selama ini, melansir Berita Satu, saat dipindahkan 20 Mei 2007 lalu dari Istana Merdeka ke Monas, bendera pusaka di sebuah kotak kaca dengan ukuran 2 x 3 x 0,25 meter. Yang lalu disimpan dalam kotak dengan bingkai kuningan siku ukuran 5 x 5 x 0,5 meter serta kaca tebal dua sentimeter.Nantinya, bendera yang dijahit oleh Ibu Negara Pertama, Fatmawati itu akan disimpan di tempat penyimpanan bendera dengan cara dibentangkan di dalam sebuah vitrin dengan ukuran yang sama dengan Bendera Pusaka. Kaca yang digunakan setebal 12 sentimeter dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.
“Kalau di luar negeri, bendera pusaka dijaga 24 jam oleh tentara dan polisi. Untuk pengamanan urusannya Setneg dan Paspampres. Jadi kami usulkan bendera pusaka dijaka dua orang saja dari TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara serta Polri,” terangnya.
Sistem canggih lainnya, vitrin tersebut akan dilengkapi hidrolik sehingga bisa dinaikkan dan diturunkan. Saat diturunkan, akan ada rolling doorotomatis yang akan menutupi vitrin. Ketika vitrin dinaikkan, maka rolling door secara otomatis akan terbuka, sehingga vitrin dapat naik ke atas tanpa ada yang menghalangi agar pengunjung tetap dapat melihat Sang Saka tanpa mengurangi faktor keamanannya.
(rei)