DREAMERS.ID - Setelah penuturan wanita-wanita asal Indonesia yang mengharapkan bisa pulang dari jeratan ISIS, kini para saksi mata lainnya membongkar apa yang dilihatnya selama bermukim di wilayah kekuasaan kelompok radikal tersebut.
ISIS yang diklaim telah musnah dari Irak itu memang terkenal sebagai kelompok yang berlaku sangat buruk pada kaum perempuan. Tak hanya melecehkan dan menyiksa, anggota ISIS juga kerap melelang wanita dengan harga tertinggi, bahkan berlaku untuk istri anggota ISIS.
Seorang perempuan bernama Khadijah mengaku tinggal di benteng ISIS di Raqqa, Suriah selama 3 tahun dan menyaksikan bagaimana kekejaman yang dilakukan ISIS sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
"Saya dan suami membuat kesalahan besar dengan datang ke sana. Di sini saya menyarankan agar Anda sekalian tidak mempercayai orang-orang yang mengatakan bahwa ISIS adalah negara Islam. Sebab mereka tidak hidup berdasarkan ajaran dan syariah Islam yang diajarkan Nabi Muhammad dan Al Quran," kata wanita asal Tunisia itu melansir Merdeka.
Baca juga: Begini Alasan Anak-Istri Terduga Teroris ISIS Eks WNI Tidak Bisa Ditangani LPSK
"Sangat memuakkan berada di sana. Mereka bahkan memaksa para wanita untuk melahirkan tanpa bantuan medis dan bersikap acuh kepada setiap wanita butuh pertolongan," ungkapnya.Wanita bernama Nour Alhouda yang berasal dari Libya juga mengungkapkan bagaimana sistem pelelangan wanita yang dilakukan di pasar sangat diminati oleh anggota ISIS. Bahkan diakuinya, gadis berusia delapan tahun juga jadi korban pelelangan.
"Mereka menaruh banyak perhatian terhadap penampilan wanita. Mereka membeli alat rias untuk wanita agar bisa menjualnya seharga USD 15.000 (setara Rp 200 juta). Sementara yang masih perawan dihargai USD 30.000 (setara Rp 400 juta)," papar Alhouda.
(rei)