DREAMERS.ID - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kuliah umum di Pusat Kajian Islam Oxford (Oxford Centre for Islamic Studies/OSIC) pada Kamis (18/5) malam atau Jumat (19/5) WIB. Dalam kesempatan tersebut Kalla mengangkat tema kehidupan 'Islam Jalan Tengah' atau Islam toleran Indonesia.
Dalam kuliah umum yang dihadiri sekitar 200 orang yang terdiri dari pelajar Indonesia dan pelajar asing tersebut Kalla mengatakan meski Indonesia merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar ketiga di dunia, akan tetapi Indonesia bukanlah negara Islam. Melainkan negara demokrasi dengan menjunjung tinggi nilai Pancasila berdasar pada prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan mengedepankan toleransi serta perdamaian dalam keberagaman.
"Dasar negara kami adalah Pancasila, yang menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama. Sekali pun Indonesia 88 persen penduduknya adalah Muslim, Indonesia bukanlah negara Islam," kata Kalla mengutip Antara, Jumat (19/5).
"Islam di Indonesia berkembang dengan kedamaian, yang pada abad kedelapan dan kesembilan dibawa oleh imam Sufi dan pedagang Arab untuk menyatu dengan kebudayaan dan kearifan lokal di Tanah Air. Sehingga, kemudian Islam ini menjadi suatu Islam Jalan Tengah atau Wasatiyah," ujarnya.
Mengacu pada kasus vonis Gubernur non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang divonis selama dua tahun terkait penodaan agama, Kalla juga meminta agar semua pihak dapat menghargai proses hukum yang berlangsung di Indonesia.
Dalam sebuah sesi tanya jawab, ia menegaskan kalau kasus yang menimpa Ahok bukanlah diskriminasi agama melainkan soal penghinaan agama. Negara-negara lain juga punya aturan untuk penghinaan, seperti Thailand yang memiliki aturan bahwa raja dan kerajaan tak boleh dihina.
Baca juga: JK Resmi Dukung AMIN, Apa Respon Ganjar dan Prabowo?
"Ini soal demokrasi. Dalam demokrasi Anda harus siap menerima kemenangan dan kekalahan. Jika Anda kalah, Anda harus menerima kekalahan," kata Kalla."Anda menghina raja, Anda akan dipenjara. Sama dengan di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Anda tak boleh menghina agama dan Ahok, menurut pengadilan -setelah enam bulan menggelar perkara- bersalah," pungkasnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan berbagai organisasi Islam -yang banyak didirikan di era penjajahan Belanda- mengadopsi Islam Jalan Tengah atau Wasatiyah seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang diperkirakan punya anggota sekitar 100 juta orang. Ormas tersebut berhasil meredam kelompok menyimpang yang membawa ideologi radikal.
"Dua organisasi ini bersama dengan organisasi-organsasi lain di seluruh Indonesia secara konsisten menyampaikan pesan-pesan antiterorisme dan mendorong toleransi, tambahnya.
Pada akhir kuliah umum, Kalla lantas mengingatkan kepada generasi muda agar mengetahui betapa pentingnya penghormatan atas keberagaman.
(dits/BBC/Kompas)