DREAMERS.ID - Media sosial pada Sabtu (6/5) kemarin sempat dihebohkan dengan beredarnya foto dan video yang memperlihatkan busa putih menyelimuti ruas Jalan Sudirman, Jakarta. Tak sedikit juga netizen yang menyebut penampakan busa tersebut sebagai ‘salju’.
Salah satunya akun Twitter @infobencana_ yang mengunggah video kondisi Jalan Sudirman dengan busa putih tersebut. "Hujan es seperti salju di Jakarta Jl. Sudirman arah Senayan," tulis akun tersebut pada pukul 19.26 WIB.
Akun lainnya, @TrianaPPP pukul 17.20 WIB juga mengatakan ada salju yang seperti busa dan mengunggah video. "Seperti salju ya tp ternyata busa hehe Jl. Sudirman depan Ratu Plaza dan seterusnya banyak busa memenuhi Jalan,Just Info agar berhati-hati," tulis akun tersebut.
Berdasarkan laporan Kompas, busa putih tersebut tak lagi terlihat, baik dari arah Bundaran HI ke Senayan maupun arah sebaliknya sekitar pukul 21.20 WIB usai diguyur hujan. Lalu sebenarnya dari mana asal busa putih yang sempat menghebohkan ini?
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Sabandar menjelaskan, busa ditimbulkan oleh cairan sejenis sabun yang gunanya sebagai pelicin untuk membantu melunakkan tanah selama proses pengeboran terowongan.
Baca juga: Jakarta Sudah Bukan Ibu Kota dan Alami Kekosongan Hukum Terkait Status Ibu Kota?
"Ini adalah material sisa yg masih tersimpan dilokasi proyek MRT di Patung Pemuda meskipun kegiatan pengeboran terowongan sudah selesai seluruhnya pada 23 Februari 2017," kata William melalui keterangan tertulisnya pada Sabtu malam.Ia mengatakan, salah seorang pekerja dari kontraktor yang mengerjakan proyek MRT membuka tangki pada sekitar pukul 16.30 WIB. Pekerja itu mengambil cairan tersebut untuk membersihkan peralatan kontraktor yang ada di lokasi proyek di Patung Pemuda.
Namun pekerja tersebut lupa menutup kembali keran tangki cairan yang mengakibatkan cairan mengalir ke permukaan tanah. "Kemudian hujan turun sekitar jam 17.00 WIB dan cairan tersebut terbawa air dan menimbulkan busa sepanjang 200 meter sampai sekitar Ratu Plaza," kata William.
Cairan untuk membersihkan peralatan kontraktor tersebut bukanlah cairan yang berbahaya untuk lingkungan dan keselamatan. William mengaku sudah mengecek dan memegang cairan itu dan sama sekali tidak memberikan dampak negatif. “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah terjadi," pungkasnya.
(fzh)