DREAMERS.ID - Bagi anak muda khususnya remaja, 7-Eleven atau disebut Sevel ini merupakan tempat nongkrong populer yang asik karena menyediakan makanan dan minuman yang terjangkau serta tempat duduk yang santai dan nyaman.
Tetapi, sekarang diketahui banyak gerai sevel yang sudah tutup tanpa diketahui alasannya. Ternyata, bisnis ini mengalami kerugian yang cukup drastis pada beberapa tahun belakangan karena persaingan pasar yang tinggi.
Bahkan, Sevel harus beralih kepemilikan dari PT Modern Sevel Indonesia (MSI) kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI) yang merupakan entitas dari PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Tbk, seperti yang dilansir dari detikFinance, Senin (24/4/2017).
Dibalik kerugian ini, ada berbagai isu yang sempat menjadi indikasi, seperti larangan penjualan alkohol hingga aktivitas nongkrong enggak jajan. Corporate Secretary 7-Eleven Tina Novita pun mengkonfirmasi hal tersebut pada awal tahun.
Baca juga: Drama 'D.P' Bakal Digugat Minimarket, Perkara Apa?
Ia menyebutkan bahwa ada penutupan 30 gerai akibat rugi, seiring dengan biaya operasional yang membengkak tak sesuai pendapatan. Penurunan bisnis terjadi sejak 2015, ketika ekonomi nasional juga memang sedang melemah khususnya pada komponen daya beli masyarakat. Di samping itu ada larangan penjualan minuman beralkohol pada 17 April 2015."Salah satunya minuman beralkohol itu dilarang jadi penjualannya berkurang, penurunan pembelian snack-snack seperti kacang-kacangan juga, dan sebagian karena untuk toko-toko yang performanya turun dia tidak bisa bayar listrik. Supaya kita tidak terlalu rugi banyak, mau tidak mau tutup," ujar Tina.
(tys/detik)