DREAMERS.ID - Debat final jelang Pilkada DKI putaran kedua yang akan dilakukan pada Minggu depan, telah digelar pada Rabu (13/4). Sama seperti sebelumnya, pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi pun beradu program unggulan mereka untuk dapat menarik perhatian warga Jakarta.
Salah satu persoalaan yang sempat didebatkan kedua paslon dalam debat panas kemarin malam adalah persoalan hunian di Jakarta. Meski sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda ternyata punya penilaian tersendiri untuk program kedua paslon.
"Kalau saya lihat soal pembiayaan Pak Anies, semua ujung-ujungnya masalah tanah. Mau dibangun di mana? Payung hukumnya harus jelas. Memang saat ini perbankan tidak mengizinkan, tapi kan bukannya tidak mungkin," ujar Ali, dikutip dari Detik.
Ali menilai jika program hunian Anies-Sandi dengan janji DP 0% benar-benar trealisasi, maka akan ada masalah yang muncul, karena program beli rumah dengan DP 0% bukanlah hal baru dalam dunia properti. Ali juga menjelaskan jika mekanisme itu bukan berarti pembeli tidak mengeluarkan uang saat awal transaksi.
Baca juga: Alasan Ira Koesno Tak Salaman dengan Paslon Saat Debat Pilkada DKI
"DP 0% bukan hal baru. Ini bukan semata-mata nggak keluar uang, tapi konsepnya tabungan. Saya pribadi justru menghindari ini karena berat. Tapi mungkin ini bisa kalau ada MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," tutur Ali.Sedangkan, untuk program hunian Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, menurut Ali hal tersebut lebih masuk akal karena memberikan penanganan masalah hunian di Jakarta dengan pemberian solusi rumah susun.
Sementara itu, jika program hunian DP 0% nantinya disetujui, Ali menilai pemerintah akan terbentur masalah penyediaan lahan. Jangankan untuk membangun perumahan, untuk membangun rusun-rusun di DKI, penyediaan lahan juga menjadi masalah, “Tapi untuk jangka panjang, skala nasional bebannya justru berat, karena sistemnya kan nalangin dulu, ada berapa ribu orang," tambahnya.
(nnd)