DREAMERS.ID - Aksi damai 212 yaitu pada hari ini, Selasa 21 Februari digelar di tengah hujan yang mengguyur Jakarta. Orasi utama mereka adalah meminta gubernur petahana yang terseret kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjarakan. Serta seruan untuk menghentikan kriminalisasi agama.
Dilaporkan wartawan Hilman Handoni melansir BBC, ribuan orang berjalan di depan Gedung DPR/MPR sejak pagi. Dalam orasinya, seorang pimpinan aksi 212 menyerukan Ahok dipenjara yang turut menyinggung revolusi dan pemerintahan Jokowi.
"Kalau Ahok tidak ditahan juga, maka jangan kaget kalau Jokowi yang kita tumbangkan. Sudah tiga kali diingatkan dengan damai, jika tidak didengarkan maka kita revolusi," ujar sang orator yang disambut riuh massa.
Baca juga: Didemo Habis, Bahayanya Jika Ojek Online Dipaksakan Jadi Angkutan Umum
Suasana aksi hari ini memang berubah bersemangat ketika pemimpin FPI Rizieq Shihab yang sempat disebut tak akan datang turut hadir. Namun pria yang biasa dipanggil Habib Rizieq itu menyangkal jika aksi 212 bukanlah aksi makar atau penggulingan pemerintahan."Siap bela negara? Siap bela agama? Siap ganyang PKI?" tanya Rizieq kepada massa. "Kami tidak niat untuk makar, menggantikan rezim, apalagi bikin negara baru,"
Namun aksi tersebut tidak diikuti 2 ormas Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dengan bukan tanpa alasan. Sebelumnya, Rais Aam PBNU dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Ma'ruf Amin, sebelumnya menyatakan "aksi 212 bersifat politis".
(rei)