DREAMERS.ID - Hujan yang terus menerus mengguyur beberapa minggu ini membuat sebagian wilayah Jakarta kembali terendam banjir. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ini pun lantas segera turun ke lapangan untuk melihat lokasi-lokasi di Jakarta yang terkena imbas banjir.
Pria yang akrab disapa Ahok ini pun meminta maaf kepada masyarakat karena memang tidak ada cara lain untuk mengatasi banjir selain melakukan normalisasi sungai. Pasalnya, menurut Ahok banjir yang terjadi di sejumlah kawasan dikarenakan normalisasi kali Sungai Ciliwung yang belum selesai 100 persen dikerjakan.
"Iya pasti (Cipinang Melayu banjir) karena normalisasi Sungai Ciliwung segala macam baru 40 persen. Tapi 40 persen saja efek sudah bagus banget sebetulnya. Ini kan masih ada yang bolong kan. Dulu kami baru masuk, 2.200-an lokasi banjir. Tahun lalu 400-an (lokasi banjir). Bulan ini sebelum naik itu tinggal 80 titik saja. Jadi kalau masih di Cipinang gitu ya mau bilang apa. Nanti saya mau ke sana," ucap Ahok saat ditemui di gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (20/2) mengutip Detikcom.
Baca juga: Wacana Premium Dihapus Namun Sulit Karena Mafia Migas, Ahok Setuju!
Solusi yang terbaik menurutnya mau tak mau memang harus tetap dilakukan normalisasi sungai. "Harus tetap normalisasi. Kalau ada yang punya lahan, makanya saya selalu sampaikan ke masyarakat segera urus sertifikat. Dulu susah mesti bayar BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), sudah saya gratiskan. Kalau sudah dapat sertifikat ya mau nggak mau kami harus bayar harga yang berdasar NJOP supaya mereka bisa beli di tempat lain.""Saya mau lihat supaya yakinkan warga sana, Bukit Duri segala macam supaya mau dinormalisasi. Kan bisa lihat tetangga-tetangga. Dulu Kampung Pulo seatap, sekarang hitungan jam sedengkul. Itu karena belum beres. Jadi 4 tahun, kami baru berhasil 40 persen karena banyak masalah. Masyarakat kan saya harus mohon maaf kan situasi kayak gitu, nggak ada cara lain (normalisasi sungai), dibilang nggak sosialisasi," tegas Ahok.
(dits)