DREAMERS.ID - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar memberikan pengakuan cukup mengejutkan soal kasus yang membuatnya mendekam dalam penjara selama 8 tahun. Ia memang sempat menyebut ada seseorang yang mendatanginya pada 2007 silam soal kasus korupsi yang menjerat besan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan. Namun kali ini Antasari mengungkap sosok tersebut.
Melansir Merdeka, Antasari menceritakan jika pada bulan Mei 2007, rumahnya didatangi pengusaha Hary Tanoesoedibjo pada tengah malam dan mengaku sebagai utusan dengan membawa pesan penting dari Cikeas. Yang notabene pada saat itu SBY tengah menjabat sebagai Presiden RI.
"Ada orang malam-malam ke rumah saya. Orang itu, orang itu Hary Tanoesoedibjo. Dia diutus Cikeas, siapa orang cikeas? Dia diminta untuk bilang ke saya tak menahan Aulia Pohan," beber Antasari di Bareskrim Polri.
"Datang minta supaya saya jangan menahan Aulia Pohan karena katanya 'Saya bawa misi, saya diminta temui Bapak'," kata Antasari, mengulang pernyataan Hary Tanoe seperti dikutip Kompas. "Saya bilang saya enggak bisa karena ada aturannya di KPK, statusnya sudah tersangka jadi harus ditahan,"
Baca juga: Mantan Ketua KPK Antasari Bocorkan Teror Selalu Terjadi Ketika Akan Ungkap Kasus Baru?
"'Waduh Pak, saya mohon betul-lah. Saya bisa ditendang dari Cikeas karena bagaimanapun nanti masa depan Bapak bagaimana'," kata Antasari kembali meniru ucapan Hary Tanoe. "Saya bilang, saya sudah memilih profesi penegak hukum kok, risiko apa pun saya terima."Saat itu, Antasari memang berprofesi sebagai Ketua KPK dan baru saja menetapkan Aulia Pohan sebagai tersangka kasus penarikan dana Rp 100 miliar dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia.
"Untuk apa dia menyuruh HT datang ke rumah saya malam-malam sebagai ketua KPK. Nah apakah masih bisa kita sebutkan SBY tak intervensi perkara? Ini bukti untuk tidak menangani, menahan Aulia Pohan? Tapi saya ndak bisa terus katakan kepada petinggi penegak hukum katanya Antasari liar, tak bisa dikendalikan lagi. Diproses inilah yang terjadi," tegas Antasari.
(rei)