home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Makin Memanas, Ratusan Diplomat Amerika Serikat Menentang Kebijakan Donald Trump

Rabu, 01 Februari 2017 11:30 by Dits | 3563 hits
Makin Memanas, Ratusan Diplomat Amerika Serikat Menentang Kebijakan Donald Trump
image source: nbcnews.com/

DREAMERS.ID - Perintah eksekutif atau instruksi presiden Donald Trump soal keimigrasian memang terbilang kontroversial. Beragam aksi protes pun dilakukan tak hanya dari warga negara Amerika Serikat saja namun juga dari kalangan pemerintahan. Setelah Jaksa Agung Sally Yates yang menolak kebijakan tersebut, kini ratusan diplomat AS pun menentangnya.

Para diplomat tersebut menandatangani memo perbedaan pendapat kepada Kementerian Luar Negeri pada Rabu (1/02) waktu setempat, memo tersebut berisi mengenai kritikan dan ‘gugatan’ atas kebijakan imigrasi yang diterapkan oleh Trump yang melarang pemberian visa bagi imigran dari tujuh negara Muslim (Muslim ban) yakni Iran, Irak, Suriah, Yaman, Somalia, Sudan, dan Libya.

Diberitakan AP, langkah tersebut merupakan pernyataan bersama dengan dukungan yang besar dan sangat jarang terjadi dalam sejarah Kementerian Luar Negeri AS. Dari informasi yang dihimpun, sumber dari Kemenlu mengungkapkan kalau telegram tersebut diterima sehari setelah Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer menghimbau kepada para pejabat yang tak setuju dengan kebijakan baru dari sang presiden agar segera mengundurkan diri.

"Mereka harus mematuhi program itu, atau silakan mengundurkan diri," ujar Spicer.

Reuters menyebut sekitar 900 diplomat telah mengikuti aksi protes tersebut dengan  menandatangani memo yang disebarkan melalui telegram selama akhir pekan lalu. Dalam dokumen ditegaskan bahwa perintah eksekutif Trump telah melawan nilai-nilai hidup Bangsa AS. Perintah itu juga bisa memicu sentimen anti-AS dalam pergaulan internasional.

Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris

"Kebijakan yang menutup pintu bagi 200 juta pendatang legal di AS, demi sebuah keyakinan untuk mencegah masuknya segelintir orang yang berniat mengancam AS dengan menggunakan sistem visa yang ada. Hal itu tak akan membuat negara ini lebih aman,” demikian isi pernyataan para diplomat dalam telegram perbedaan pendapat tersebut.

"Pelarangan ini melawan jiwa Bangsa Amerika dan melawan nilai dari konstitusi AS yang menjadi janji kami saat dilantik sebagai pejabat federal." 

Telegram perbedaan pendapat merupakan sebuah mekanisme untuk para diplomat AS sebagai wadah penyampaian perbedaan pandangan secara internal terkait kebijakan pemerintah AS. Dalam kasus ini, pihak Menteri Luar Negeri John Kerry dikabarkan telah bertemu dengan para diplomat yang berbeda pandangan untuk berdiskusi.

Sementara itu, pemilihan kandidat Menteri Luar Negeri dalam kabinet Trump Rex Tillerson hingga kini belum dipilih, pasalnya masih menunggu persetujuan dari senat. Tillerson sendiri belum memberikan tanggapan atas munculnya kritikan dari para diplomat.

(dits/Kompas)

Komentar
  • HOT !
    Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea bersama dengan Korea Creative Content Agency (KOCCA) akan menyelenggarakan K EXPO INDONESIA 2024 di Jakarta, Indonesia, dari tanggal 14 hingga 17 November 2024....
  • HOT !
    Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih yang akan dilantik pada akhir pekan ini diketauhi telah dan sedang menggelar pembekalan anggota kabinet di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang juga adalah kediaman pribadinya....
  • HOT !
    Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengunjungi Divisi Infanteri ke 15 Angkatan Darat pada Selasa (17/9), yang merupakan tempat RM BTS saat ini bertugas sebagai bagian dari band militer....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : IkaaWulandari
Cast : Reina Lee (OC), EXO, Kim Myung Soo (Infinite), Jonghyun (CNBlue), Heechul (Super Junior), Kpop Idol

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)