DREAMERS.ID - Meski hakim federal sudah membatalkan sebagian kebijakan imigrasi yang ditetapkan Donald Trump, nampaknya presiden AS ke-45 itu tidak menyerah soal keputusannya melarang warga dari 7 negara muslim masuk Amerika.
Namun Trump memberikan pembelaan jika pelarangan 7 negara mayoritas Muslim itu bukanlah sebagai ‘larangan muslim’.
"Amerika merupakan negara yang bangga akan imigran dan kami akan terus menunjukkan belas kasih pada orang-orang melarikan diri dari penindasan, tapi kami akan melakukannya sembari melindungi warga negara dan perbatasan kami. Amerika selalu menjadi tanah kebebasan dan rumah bagi para pemberani," ucap Presiden Trump dalam sebuah pertanyaan.
Trump bersikukuh jika kebijakan ini bukan soal agama, melainkan menyangkut teror yang menjaga negara Amerika tetap aman. Negara yang dilarang warganya masuk AS selama 90 hari ke depan itu adalah Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
"Kita akan menjaganya (AS) tetap bebas dan menjaganya tetap aman, seperti banyak media tahu. Untuk memperjelas, ini bukan larangan muslim, seperti yang diberitakan media secara salah," lanjut Trump.Publik ramai-ramai mendemo kebijakan ini. Karena selain tidak sepaham, warga menilai ada yang aneh dari klaim Trump. Suami dari Melania itu mengutip tragedi WTC pada 11 September 2001 sebagai pembenaran kebijakannya. Namun nyatanya, Trump tidak melarang negara asal para pelaku, yaitu Mesir, Lebanon, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Melansir Detik, sejak perintah eksekutif Trump tersebut diebrlakukan, para hakim federal dari 4 negara bagian AS dengan beberapa bandara internasional merilis izin tinggal sementara untuk menangguhkan perintah itu.
(rei)