DREAMERS.ID - Belum lama ini tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tewas usai mengikuti mengikuti acara pendidikan dasar mahasiswa pecinta alam (mapala), mereka adalah Muhammad Fadhli, Syait Asyam dan Ilham Nurfadmi Listia Adi. Acara yang merenggut nyawa tiga mahasiswa tersebut bernama The Great Camping (GC) digelar di Gunung Lawu, Lereng Selatan, Jawa Tengah pada 13-20 Januari 2017.
Satu dari dua korban, Syait Asyam yang sempat dirawat di RS Bethesda, Yogyakarta, pada Sabtu (21/1) lalu itu diketahui memiliki prestasi yang membanggakan. Dituturkan oleh sang ibunda, Sri Handayani, anak tunggalnya tersebut berprestasi dalam bidang akademis, baik tingkat nasional maupun internasional.
Kala itu, Asyam mengenyam pendidikan di SMA Kesatuan Bangsa Boarding School (KBBS) Yogyakarta. Asyam pernah meraih dua medali emas bidang Kimia dalam ajang International Science Project Olympiad (ISPrO) dan Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) pada 2014 di Jakarta. Pemuda kelahiran 1997 itu juga sukses meraih emas di bidang yang sama pada International Environment Sustainability Project Olympiad (INESPO) 2014 di Belanda.
"Asyam pernah juara dan medali emas bidang kimia di ajang International Environment Sustainability Project Olympiad (INESPO) 2014 di Belanda. Penelitiannya saat itu soal lingkungan di lautan. Anak saya bertemu langsung dengan Meteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi," ujar Sri saat ditemui di rumah duka di Jetis, Caturharjo, Sleman, Senin (23/1) mengutip Merdeka.
Baca juga: Tiga Mahasiswa Palestina Ditembak Di Amerika Serikat, Benci Jadi Tindak Kekerasan?
Berkat prestasinya yang gemilang, Asyam yang mengambil jurusan Teknik Lingkungan UII angkatan 2015 lantas pernah diundang untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Lebih lanjut, Sri juga menuturkan impian anaknya yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri."Setelah lulus UII, anak saya ingin melanjutkan kuliah ke London, Inggris," lanjut Sri.
Mendalami peristiwa tersebut, Rektor UII, Harsoyo mengatakan pihak kampus telah membentuk tim investigasi lintas ilmu untuk mengungkap kebenaran kasus dan menyelidiki penyebab mahasiswanya meninggal dunia. UII juga menghentikan sementara semua kegiatan luar ruang kemahasiswaan.
(dits)