DREAMERS.ID - Beberapa waktu lalu, sebuah insiden terjadi di penerbangan Korean Air 480 dengan rute Hanoi, Vietnam menuju Seoul, Korea Selatan. Seorang penumpang yang diketahui bernama Lim Bum Joon (34), anak CEO Doo Jung Products, INC Lim Byung Sun dikabarkan mengamuk dan menyerang kru pesawat yang diduga karena pengaruh minuman keras.
Akibat insiden tersebut, Korean Air Lines pun mengatakan jika pihaknya akan mengizinkan kru membawa senjata. Bukan pistol atau senjata api, namun mereka akan menggunakan senjata berupa alat listrik kejut siap pakai untuk menangani penumpang yang kasar dan berbahaya.
Tak hanya itu, pihak maskapai penerbangan juga dikabarkan akan lebih banyak merekrut pramugara, terlebih setelah mendapat kritikan dari penyanyi AS, Ricard Marx yang berada dilokasi kejadian insiden tersebut dan mengatakan sangat menyayangkan tentang bagaimana kru kabin manangani insiden itu.
Pada proses penanganan insiden yang terjadi 20 Desember lalu tersebut, para pramugari memang terlihat memiliki alat listrik pengejut, namun mereka tidak tahu cara menggunakannya karena hanya digunakan sebagai bentuk ancaman. Mereka jelas juga tidak siap menangani penumpang yang berbahaya seperti itu.
Korean Air Lines meyakinkan akan memberi pelatihan yang lebih maksimal agar pramugarinya siap menghadapi para penumpang gila maupun menjurus kepada aksi kekerasan.
Baca juga: Sebanyak 40 Ton Barang Terkait BTS Dikirim dari Korea dalam Sepekan
“Pada saat operator AS telah mengambil tindakan tegas atas kekerasan di atas pesawat menyusul serangan teroris 11 September 2001, operator penerbangan di Asia masih belum memberlakukan kebijakan serupa karena budaya,” terang Presiden Korean Air Lines, Chi Chang-hoon dalam konferensi pers.“Dengan adanya insiden terakhir, kami akan lebih mengedepankan keselamatan di atas pesawat dan memperkuat standard keamanan kami,” imbuhnya.
Menurut data statistik pemerintah, pelanggaran hukum di atas pesawat telah meningkat lebih dari tiga kali lipat selama lima tahun terakhir di Negeri Ginseng.
Pada Selasa 27 Desember, kepolisian Korsel telah mengeluarkan surat penangkapan atas penumpang bermasalah tersebut. Juru bicara Korean Air Lines mengungkap, pria tersebut menenggak lebih dari dua botol wiski selama penerbangan.
(fzh/Telegraph)