DREAMERS.ID - Sidang Umum Interpol ke-85 yang diselenggarakan di Bali memang terfokus pada keamanan dunia. Salah satunya adalah isu yang sempat terlupakan karena adanya peristiwa besar di dalam dan luar negeri. Yaitu ancaman ISIS.
Tanpa disadari, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan jika ancaman kelompok ekstrimis itu makin berbahaya karena memiliki beberapa metode. Dengan kesempatan ini, Menlu Retno pun mengajak kerja sama seluruh dunia untuk memerangi ISIS.
"Ancaman ini makin berbahaya. Terlebih ISIS sudah jadi ancaman yang menggunakan metode konvensional dan nonkonvensional. Teroris tidak beragama, teroris juga tidak mewakili agama," kata Retno mengutip CNN.
Faktor yang membuat ancaman ISIS semakin besar adalah perkembangan teknologi yang menjadi media jitu untuk menyebarkan paham radikal. Meski kerap memberi dampak positif, internet juga perlu diwaspadai karena sering digunakan sebagai media propaganda. Namun hal ini diakui bukan hal mudah
Baca juga: Begini Alasan Anak-Istri Terduga Teroris ISIS Eks WNI Tidak Bisa Ditangani LPSK
"Tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat, dunia jauh dari kata sejahtera. Ekonomi tidak kembali membaik, kita dihadapkan sejumlah kejahatan transnasional terorganisir, terorisme dan lain-lain,"Harus diwaspadai, Indonesia memang salah satu target teroris terutama ISIS. Terlihat dari banyaknya warga Indonesia yang sukarela bergabung dengan ISIS dan serangan bom serta penembakan yang terjadi pada awal tahun ini. Karena itu, via Interpol, negara-negara dunia pun berbagi informasi tentang kelompok ISIS.
(rei)