DREAMERS.ID - Menyusul kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, aksi unjuk rasa merebak di beberapa wilayah Amerika Serikat. Mulai dari Negara Bagian kecil hingga besar. Berawal dari ratusan, hingga kini ribuan orang dari sedikitnya 7 Negara Bagian protes besar-besaran.
Mereka menolak menyebut Trump presiden mereka karena dianggap rasis, pelaku eksploitasi wanita hingga xenophobic alias memiliki ketakutan akan orang luar atau asing, yang dimaksud di sini adalah imigran.
Chicago, Philadelphia, Portland, Oregon, Seattle, dan kota-kota lainnya melansir Kompas pun beberapa Negara Bagian yang warganya melakukan penolakan. Termasuk Kota New York di mana massa berkumpul di depan Trump Tower dan mengangkat spanduk ‘Love Trumps Hate’ dan ‘Trump Grabbed America by the P**sy’.
Tak hanya warga biasa, namun para pelajar dan mahasiswa juga dilaporkan melakukan aksi walk out dari kelas dan turun ke jalan. Yang terbaru adalah seseorang diketahui mengalami luka serius dalam aksi unjuk rasa di California ketika pendemo membobol toko dan membakar smapah.
Baca juga: Angka Fantastis Dari Penggalangan Dana Fans Taylor Swift Untuk Capres AS Kamala Harris
"Kami duduk di sini, seperti kembali ke tahun 1950 karena memilih orang bodoh ini (Trump). Kalian tahu? Trump sejujurnya membuat kami menyadari seberapa besar kebencian dan ketidakpedulian yang ada," ujar seorang siswi di unjuk rasa California.Dalam beberapa kampanyenya, Trump memang berulang kali melontarkan komentar rasis dan isu agama untuk keturunan Latin seperti imigran Meksiko dan penduduk Islam. "Kami bukan pelaku kriminal. Kami bukan pengedar narkoba. Kami adalah pekerja keras yang ingin mengejar mimpi di Amerika, layaknya orang-orang lain," tutur seorang keturunan Latin Hipolito.
(rei)