DREAMERS.ID - Demo ribuan aktivis Ormas Islam terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang digelar pada 4 November 2016 lalu sempat diakhiri dengan kericuhan. Beberapa orang pun diamankan kepolisian pasca demo tersebut termasuk anggota Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) polisi yang diduga terkait aksi anarkis.
Direktur Bakornas Lapenmi Pengurus Besar (PB) HMI Muh Nurcholis Syam membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, ada empat anggota HMI yang telah diamankan petugas kepolisian di Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (8/11) dini hari.
"Sejauh ini ada empat kader yang ditangkap. Ini saya bersama teman-teman menuju Polda Metro Jaya," ujar dia saat dikonfirmasi Merdeka.
Lebih lanjut, Nurcholis mengungkapkan kalau salah seorang anggota HMI yang ditangkap adalah Sekretaris Jenderal HMI Ami Jaya. Sementara tiga orang lainnya merupakan kader fungsionaris di HMI yakni Rizal Berhed, Romadhan Reubun, dan Ismail Ibrahim ditangkap di luar markas PB HMI.
Saat melakukan penangkapan, anggota PB HMI sempat bersitegang dengan petugas kepolisian. Anggota HMI menganggap tindakan tersebut telah melanggar hukum.
Baca juga: Sari Roti Bantah Terlibat di Aksi Damai 212, Komentar Pro-Kontra Muncul di Netizen
“Itu termasuk tindakan melanggar aturan hukum karena mereka langsung masuk, naik ke lantai dua dan melakukan penangkapan tanpa memberi penjelasan,” sebut Zaenal, pengurus PB HMI yang berada di tempat kejadian, kepada CNNIndonesia.com.HMI diduga sebagai provokator karena saat demonstrasi, beberapa media melaporkan kalau massa HMI bertindak agresif. Tampak sekelompok pendemo yang memegang bendera HMI mencoba menerobos pagar beton dan pagar kawat berduri di lampu merah depan Istana Kepresidenan di Jalan Merdeka Barat.
Tak hanya itu saja, sempat terjadi aksi saling dorong serta pelemparan botol dan batu kepada anggota kepolisian. Merespon perlawanan tersebut, polisi pun akhirnya terpaksa menembakkan gas air mata kepada para demonstran.
Akibat kericuhan, satu orang dinyatakan tewas karena mengalami asma. Sementara itu 21 kendaraan, baik TNI-Polri atau umum dirusak dan tiga kendaraan lainnya dibakar. Dilaporkan sejumlah demonstran yang mengalami luka berjumlah sekitar 250 orang.
(dits)