DREAMERS.ID - Kembali ke beberapa bulan terakhir, Hillary Clinton sempat tersandung kasus ribuan e-mail yang dikirimnya melalui server dan akun pribadi saat masih jadi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Hal ini dicurigai karena sebagai seorang pejabat, harusnya ia menggunakan e-mail resmi kenegaraan.
Karena sikap ‘sembunyi-sembunyi’ itulah Hillary Clinton sempat diperiksa oleh FBI dan disebut memiliki skandal yang hingga kini belum terungkap. Yang jadi masalah adalah ribuan e-mail tersebut telah dihapus dan kasus ditutup
Kini, secara mengejutkan FBI kembali membuka kasus tersebut. Melansir Daily Mail, kasus itu dibuka atas perintah dan konfirmasi langsung dari Direktur James Comey. Hal ini justru memicu pertanyaan apa alasan kasus itu dibuka kembali menjelang seminggu sebelum Pemilu Amerika Serikat.
Ternyata, suasana di dalam FBI berubah menjadi tak kondusif dan marah pada Direktur Comey karena dianggap tidak berani dan terkesan berpihak pada Hillary Clinton. “Atmosfer di FBI telah jadi ‘racun’ sejak Jim (Comey) mengumumkan jika ia tak melanjutkan dakwaan terhadap Hillary,” ungkap seorang sumber yang telah jadi sahabat Comey selama 20 tahun.
Baca juga: Pelaku Pemalsu Email Jokowi Warga Negara Asing, Begini Perannya
“Sebagian orang, termasuk kepala departemen, berhenti berbicara padanya. Bahkan mengabaikan salamnya jika bertemu di lorong. Mereka merasa Jim berkhianat dan membawa aib untuk biro (FBI) dengan melepaskan Hillary,” lanjut sumber tersebut.Dan ternyata, keputusan membuka kembali kasus gelap itu tak lain karena diakui ada bukti baru. Yaitu munculnya sebuah e-mail dari server pribadi Hillary di komputer yang digunakan ajudannya, Huma Abedin.
Sementara itu, Hillary Clinton sendiri menantang FBI untuk menunjukkan jika memang benar ada bukti baru yang bisa menjerat dirinya. Meski dengan nada marah, istri Bill Clinton itu mengatakan jika rakyat Amerika berhak dapat fakta lengkap yang sebenarnya.
(rei)