Banjir yang mengepung Jakarta tentu akan dibarengi dengan pemadaman listrik guna menghindari korban jiwa akibat tersetrum. Namun saat ini meski sebagian wilayah mulai surut, namun PT PLN menyampaikan hingga saat ini masih mematikan 546 gardu listrik.
“Tercatat pada pukul 06.00 WIB (21/1/13), sebanyak 546 gardu yang masih dipadamkan karena belum memungkinkan untuk dinyalakan," ungkap Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (PLN Disjaya) Irwan Darwin, dalam siaran pers.
Untuk mengaktifkan gardu yang terkena dampak banjir menurut Iwan, dilakukan dengan merevisi dan membersihkan bagian-bagian yang ada didalam gardu agar berfungsi baik dan bekerja dengan normal.
Baca juga: Selain Garuda, 6 Perusahaan BUMN Ini Juga Jadi Target 'Bersih-bersih' Menteri Erick Thohir
“Bila wilayah tersebut sudah surut, PLN pun tidak serta merta akan menyalakan gardu Distribusi karena perlu waktu untuk melakukan revisi dan pembersihan gardu. Di samping itu instalasi dan alat elektronik di rumah pelanggan juga harus sudah dalam keadaan kering untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.Sebelumnya, Irwan menyebut, Gardu Induk Budi Kemuliaan dan Gardu Induk Kebon Sirih mengalami gangguan. Sedangkan Gardu Induk Budi Kemuliaan yang melayani wilayah Budi Kemuliaan, Suryo Pranoto, Jati Baru, Abdul Muis, sebagian Tanah Abang, Jl Fahrudin, dan Jl Gambir Buntu belum bisa dilayani karena PLTU Muara Karang masih tergenang.
“Untuk saat ini pelanggan yang dilayani dari Gardu Induk Kebon Sirih yaitu di wilayah Thamrin, Tanah Abang, Merdeka Barat, Cikini Raya, Pasar Senen, Wahid Hasyim, Gondangdia, dan sekitarnya dinyalakan sementara dengan pengaturan jaringan di sisi tegangan menengah 20 kilo volt yang kemampuannya terbatas,” tambahnya.
