DREAMERS.ID - Bukan hanya kemiskinan luar biasa yang menjadi masalah dan mendera masyarakat Korea Utara. Namun sejak akhir Agustus lalu, alam juga sedang menguji negara saudara Korea Selatan tersebut dengan hujan lebat dan banjir parah.
Melansir CNN, setidaknya 30 ribu rumah rusak parah sementara 600 ribu warganya terkena dampak banjir. Menurut delegasi Komunitas Federasi Palang Merah Internasional (IFRC), Chris Staines, bencana ini diklaim sebagai yang terburuk dalam sejarah Korut.
“Ini merupakan kondisi serius dan itulah sebabnya kita butuh solusi permanen dalam hal tempat perlindungan, layanan kesehatan dan akses terhadap makanan, serta menyelesaikan masalah soal air bersih,” kata Staines.
Lebih lanjut, Staines mengatakan jika kondisi ini bukan puncak bencana. Karena kondisi akan memburuk menuju musim dingin. Diperkirakan jika salju turun pada akhir Oktober mendatang, suhu akan turun drastis menjadi minus 30 derajat celsius dan hal ini akan memberi dampak lebih parah untuk warganya.
Baca juga: Pertama Kali dalam 20 Tahun, Lokasi Wisata Pulau Nami Terendam Banjir
Bangunan yang rusak membuat warga harus tinggal di tempat penampungan sementara yang tentu tidak memiliki fasilitas lengkap. IFRC sendiri diketahui telah mengeluarkan dana sekitar Rp202 Miliar untuk 300 ribu orang selama 12 bulan ke depan.Korut memang dikenal rentan bencana alam karena penataan infrastruktur yang buruk. Namun di tengah situasi bencana darurat seperti sekarang, pemerintah Korut diketahui justru menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk program nuklir mereka.
(rei)