DREAMERS.ID - Rasa penasaran dan ingin melakukan banyak hal baru sering dialami oleh para remaja di bangku sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Dorongan untuk melanggar aturan sekolah pun biasanya menjadi tinggi di usia remaja.
Meskipun sifat pemberontak atau pembangkang memang identik di kehidupan remaja di seluruh dunia, tapi ada cara yang sangat spesifik di yang dilakukan siswa dan siswi SMA di Korea Selatan untuk melanggar aturan.
Murid Laki-laki
1. Geng motor
Ada remaja-remaja di Korea yang memberontak dengan berkumpul bersama geng motornya. Mereka biasanya melakukan teror di jalanan dengan ugal-ugalan, melanggar lalu-lintas, serta mengganggu pejalan kaki dan pengemudi lain.
2. Bolos dan nongkrong
Di setiap sekolah, pasti ada saja murid yang tidak betah berada di kelas dan memilih bolos untuk nongkrong bersama teman-teman. di Korsel, mereka biasanya memilih nongkrong di taman, pojokan gelap, underpass, dan tempat parkir. Sambil berjongkok, mereka juga biasanya menghisap rokok.
3. Berkelahi
Sifat yang satu ini memang tidak bisa dipisahkan dari laki-laki. Siswa di Korea biasanya memiliki sebuah pertarungan untuk melihat siapa yang paling jago di kelas. Terlepas dari kawan atau lawan, mereka akan saling berkelahi untuk mendapat julukan ‘Raja’ dan dihormati anak-anak lain.
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
Murid Perempuan1. Makeup
Penggunaan makeup di sekolah Korea memang dilarang, namun tak sedikit siswi yang melanggarnya dengan alasan tentunya ingin terlihat cantik dan menonjol di antara murid lainnya.
2. Rok pendek
Setiap sekolah memiliki standar masing-masing dalam pemakaian seragam. Dan meskipun kini aturan memakai seragam sudah lebih longgar dari beberapa tahun yang lalu, tapi tetap saja ada siswi yang memendekkan rok dari panjang yang ditetapkan sekolah.
3. Mewarnai rambut
Tak hanya seragam, sekolah di Korea juga memiliki aturan soal rambut. Dulu ada aturan tidak boleh mewarnai rambut atau rambut harus panjang untuk siswa perempuan, sedangkan laki-laki harus pendek tidak menutupi telinga. Namun aturan tersebut telah berubah seiring berjalannya waktu. Meski begitu, para guru tetap mencegah murid untuk mewarnai rambut secara berlebihan.
(fzh/seoulistic)