DREAMERS.ID - Banjir mengagetkan yang terjadi dini hari Rabu tadi masih menyisakan duka mendalam. Banjir besar yang terjadi di Garut dan Sumedang itu disaksikan oleh warga yang berada di dataran lebih tinggi dan menyebut pemandangannya mengerikan.
"Saya lihat jelas seperti ombak tsunami, besar sekali. Saya posisinya di atas di Jalan Cimanuk ini. Banjir langsung ke dataran rendah di sekitaran Tarogong Kidul, tepatnya ke arah rumah sakit," ujar Fikri Imanudin salah seorang warga.
Banjir bandang dan bencana longsor yang menerjang sejumlah daerah di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, dinilai disebabkan oleh melimpahnya intensitas hujan yang memang akan terus meningkat hingga Januari 2017 mendatang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, melimpahnya hujan disebabkan oleh hangatnya perairan laut di Indonesia. Hujan yang terjadi pun diperkirakan terjadi lebih sering dan intensitasnya lebih tinggi dari normalnya.
Baca juga: Menaksir Kerugian Banjir Bandang Seoul, Situs Budaya Hingga 5000 Kendaraan Rusak
jumlah korban 20 warga meninggal dunia dan 14 lainnya masih hilang pada sore tadi (21/9), pukul 16.30 WIB. Dari jumlah tersebut, sembilan anak menjadi korban bencana banjir bandang Garut, sedangkan empat anak dinyatakan masih hilang.Hingga kini, tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, Tni Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat masih terus melakukan pencarian dan evakuasi. Jenazah dan para korban ditempatkan di lantai 2 rumah sakit Dr. Slamet, Garut karena khawatir adanya banjir susulan.
(rei/Merdeka/Kompas)