DREAMERS.ID - Pro dan kontra hukuman mati di Indonesia masih menjadi perdebatan hangat di tengah masyarakat lokal dan dunia. Namun pemerintahan Jokowi tetap melaksanakan eksekusi atas kasus narkoba yang menjadi masalah panjang.
Pada hukuman mati jilid 3 yang dilaksanakan pada Jumat (29/7) dini hari tadi, awalnya direncanakan sebanyak 14 orang akan dieksekusi dan telah dipindahkan ke ruang isolasi. Namun pada akhirnya hanya 4 orang yang menghadapi regu tembak.
Jaksa Agung Muda Umum Kejaksaan Agung Noor Rachmad merinci keempat terpidana mati tersebut adalah Freddy Budiman (Indonesia), Gajetan Acena Seck Osmane (Senegal), Michael Titus Igweh (Nigeria), Humprey Ejike (Nigeria).
“Sementara sisanya akan dilakukan bertahap,” kata Noor Rachmad melansir CNN. Dengan demikian, 10 terpidana mati yang diisolasi di Lapas Nusakambangan resmi batal dieksekusi. Kesepuluh terpidana mati tersebut adalah:
Baca juga: Korut Eksekusi Mati Utusan Amerika Serikat Pasca Pertemuan Trump-Kim Jong Un Dianggap Gagal?
Merri Utami, Pujo Lestari dan Agus Hadi dari Indonesia, Zulfiqar Ali (Pakistan), Gurdip Singh (India), Onkonkwo Nonso Kingsley, Eugene Ape, Obina Nwajagu dari Nigeria, Ozias Sibanda dan Federik Luttar yang berkewarganegaraan Zimbabwe.Belum ada detail pasti mengapa eksekusi kesepuluh terpidana batal dilaksanakan. Namun para kuasa hukum mengatakan telah mengupayakan segala cara untuk membatalkan eksekusi termasuk mengajukan grasi ke Pengadilan Negeri dan Sekretariat Negara.
Sementara itu, eksekusi mati terhadap 4 orang lainnya sempat tertunda karena hujan yang mengguyur kawasan Nusakambangan. Eksekusi mati memang dilakukan di ruang terbuka di mana 1 terpidana akan menghadapi 1 regu tembak yang berjumlah 12 orang.
(rei)
