DREAMERS.ID - Kamis (21/4) kemarin selain Hari Kartini, sosial media dihebohkan oleh berita dan kondisi Jakarta yang mengalami banjir parah di banyak titik. Hal ini memicu perdebatan panjang di antara netizen yang menyalahkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang beberapa waktu lalu mengklaim jika Jakarta sudah membaik dan tidak banjir.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur yang biasa dipanggil Ahok ini justru heran dengan banjir yang menyebabkan macet parah kemarin. Karena banjir dengan ketinggian cukup parah melanda wlayah yang harusnya tidak terkena banjir.
“Curah hujan kemarin lebat sekali, loh. Sudah di atas 120 mili, itu besar. Enggak tenggelam. Jakarta Utara hampir semua enggak tenggelam kecuali Pademangan, Jakarta Utara. Makanya saya heran (Pademangan bisa banjir),” kata Ahok.
Ahok meninjau pompa dan pintu air di Ancol dan Gunung Sahari untuk mengetahui penyebab banjir di Pademangan karena melansir CNN, daerah itu tidak pernah tergenang sebelumnya. Karena itu Ahok meyakini ada yang salah.
Baca juga: Wacana Premium Dihapus Namun Sulit Karena Mafia Migas, Ahok Setuju!
Menurut mantan Bupati Belitung itu, air pasang tertinggi di Jakarta tahun lalu 2.6 meter dan telah diantisipasi dengan tanggul setinggi 2.8 meter. Sedangkan,melalui CCTV, Ahok mengatakan jika ketinggian air pasang di Jakarta kemarin hanya 1.7 meter.Ketika ditinjau lebih lanjut, Ahok memperkirakan penyebabnya adalah pompa air yang dimatikan karena rusak. Diketahui ada dua yang berfungsi sedangkan satu pompa rusak. Anehnya lagi, harusnya air tersebut dibuang ke tangki. Tapi diduga air dilarikan ke Gunung Sahari dan Marina Ancol sehingga menimbulkan genangan.
Untuk itu, Ahok akan memanggil petugas terkait untuk dimintai keterangan penyebab banjir. Diantaranya adalah Walikota se-Jakarta, Dinas Tata Air dan Badan Penanggilangan Bencana Daerah (BPBD).
(rei)
