DREAMERS.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih melakukan uji coba penghapusan 3 in 1 hari ini. Penerapan uji coba ini dilakukan melalui dua tahap, tahap awal yakni di jalan-jalan protokol dimulai 5 hingga 8 April. Empat Hari diuji coba, ternyata jalan-jalan protokol di Ibu Kota malah mengalami kemacetan parah.
Sebut saja, ruas jalan Soedirman menuju ke arah Thamrin terlihat dipadati kendaraan saat pagi dan jam pulang kerja. Di Jalan Gatot Soebroto arah Grogol, arus lalu lintas tetap saja padat merayap. Volume mobil yang melintas justru lebih banyak.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menampik penghapusan ini adalah untuk menarik simpati masyarakat kelas menengah ke atas jelang Pilgub DKI. Pasalnya, penghapusan ini dimanfaatkan warga untuk membawa mobil pribadi mereka dan membuat jalan macet. Namun, sebenarnya dia tidak ingin hal demikian terjadi.
Baca juga: Jika Ditugaskan Megawati Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil Di Pilkada Jakarta?
"Oh enggak (untuk cari simpatik penghapusan 3 in 1), ini karena ada masalah anak yang dikasih obat penenang, saya enggak suka. Saya mana pernah minta simpatik orang, sikat terus kok," ujar Ahok di sela-sela acara The 6th Congress Asia Pacific Initiative Reproduction (ASPIRE) 2016, Balai Sidang Jakarta Convention Centre, Jakarta, Jumat (8/4).Menurutnya, andaikan tidak ada kejadian anak-anak yang diberi obat penenang atau obat tidur oleh para joki, Ahok mungkin tidak akan menghapus 3 in 1 di Jakarta. "Karena anak dikasih penenang untuk tidur, ini satu generasi rusak kalau begini, maka kalau anak dikasih obat penenang, enggak ada 3 in 1 sama macetnya," tegasnya.