DREAMERS.ID - Sebanyak lebih dari 3 juta siswa SMA seluruh Nusantara menjalankan Ujian Nasional (UN) hari ini (4/4). Seperti tahun-tahun sebelumnya, banyak beredar kunci jawaban, namun Kementerian Pendidikan mengklaim telah melakukan antisipasi terbaik.
Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Daryanto mengatakan telah mengantisipasi isu kebocoran kunci jawaban. Terlebih, para pelaku yang membocorkannya di tahun sebelumnya pun telah diberi sanksi tegas.
Daryanto juga meminta para siswa tidak terpengaruh dengan kunci jawaban yang mungkin masih beredar. Menurut laman Tempo, kunci jawaban yang beredar disebut tidak benar atau palsu semuanya.
“Yang beredar sekarang palsu semua. Itu bahaya untuk anak-anak sekolah, dan itu kan membuat keuntungan pihak tertentu,” kata Daryanto saat inspeksi kesiapan UN di SMA 70, Jakarta.
Baca juga: UN 2020 Resmi Dibatalkan, Diganti Nilai Rapor Jadi Standar Kelulusan?
Berbagai usaha dilakukan untuk menjaga kejujuran UN 2016 ini. Selain menerapkan pengawasan tiga lapis yang dianggap meminimalisir terjadinya kebocoran soal, kementerian menyiapkan tim hacker untuk memantau jalannya UN tahun ini yang berbasis komputer.UN SMA berbasis komputer digelar pada 4-7 dan 11-12 April 2016, sedangkan UN konvensional berbasis kertas dilaksanakan pada 4-7 April 2016. Tahun ini, jumlah penyelenggara UN berbasis komputer pun meningkat pesat, sebanyak 8 kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya 554, kini menjadi 4.381 sekolah.
(rei)