DREAMERS.ID - Seorang siswa sekolah dasar kelas III bernama Satrio Hadi Nugroho diduga tewas akibat tersambar petir saat memainkan ponsel. Peristiwa nahas tersebut terjadi di dalam rumah saat korban mengisi daya ponsel dan cuaca di luar sedang hujan deras.
"Rupanya, korban sedang mengisi daya untuk teleponnya," kata Kepala Kepolisian Sektor Wilangan Ajun Komisaris Jumari, Minggu (27/3). Menurut Jumari, posisi ponsel sedang menempel dengan tembok tempat stop kontak terhubung.
Diduga kuat, ponsel yang tengah dipegang bocah sembilan tahun yang tinggal di Dusun Awar Awar, Desa Mancon, Kecamatan Wilangan, Nganjuk itu teraliri listrik berkekuatan tinggi setelah rumahnya tersambar petir. Sebab, suara petir terdengar sangat keras bersamaan dengan padamnya aliran listrik di rumah itu.
Sejumlah saksi menyebutkan kalau peristiwa ini terjadi pada Sabtu (26/3) malam. Korban yang berada di dalam rumah diketahui tengah bermain ponsel sendirian ketika tiba-tiba berteriak sangat kencang.
Baca juga: Hati-hati, Keseringan Pegang Ponsel Hanya Dengan Satu Tangan Beri Dampak Berbahaya
Orang tua korban yang berada di ruangan lain bergegas masuk kamar. Mereka kemudian mendapati anaknya terbujur dengan sebagian anggota badannya menghitam dan melepuh. Sedangkan salah satu tangannya masih tampak menggenggam telepon seluler yang sudah dalam keadaan rusak.Karena dipastikan tidak ada tanda-tanda tindak kejahatan, seperti pembunuhan atau penganiayaan, polisi menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Masyarakat diminta berhati-hati menggunakan ponsel, terutama dalam kondisi hujan deras disertai kilat.
(fzh/tempo)