Jika media massa kerap memberitakan tentang peristiwa tabrakan antara kendaraan bermotor atau kereta, namun kali ini yang hampir tabrakan adalah pesawat terbang. Kok bisa?
Tabrakan yang hampir terjadi antara kedua pesawat dari maskapai penerbangan Lion Air, ini terjadi pada Minggu (16/12). Hal ini diakibatkan oleh padamnya sistem radar pemantau lalu lintas udara pada pukul 16.55 WIB, penyebabnya tak lain adalah karena terbakarnya pasokan listrik dari UPS (Uninterruptible Power Supply) menuju ATS (Air Traffic Controller).
Pada peristiwa pemadaman radar sistem pemantauan udara di Bandara Soekarno-Hatta yang terjadi hampir 15 menit itu, dilaporkan bahwa kedua pesawat Lion Air tersebut akan melakukan pendaratan di landasan sepanjang 3.400 meter persegi di runway bandara. Akibatnya, Bandara Soekarno-Hatta sempat mengalami kekacauan atas terputusnya pasokan listrik dari sistem UPS.
Baca juga: Maskapai Penerbangan Luar Negeri Berikan Asuransi Covid-19 Gratis
Seperti yang dilansir dari Merdeka, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, “Hampir terjadi nearmiss (persinggungan) antara dua pesawat, Lion dan Lion. Yang Lion return to base (kembali ke bandara semula), RTV ke masing-masing tempat dan dua pesawat divert ke Semarang.”Hal ini juga menyebabkan 15 pesawat maskapai penerbangan Lion Air tak jadi mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Lion Air pun terpaksa memutar kembali 15 penerbangan ke bandara keberangkatan awal.
Untung saja tabrakan itu gak terjadi ya Dreamers. Sebagai bandara internasional kebanggaan Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta sebaiknya memperbaiki mutu dan kualitasnya sarana dan prasarana nya agar tidak terjadi hal yang memalukan dan tidak diinginkan kembali terulang. Bagaimanapun juga, bandara adalah gerbang awal suatu negara di mata dunia. Setuju?
