DREAMERS.ID - Kisah seorang pria yang menjual pena di jalan Ibu Kota Beirut sambil menggendong putrinya sempat mencuri perhatian publik beberapa waktu yang lalu. Kini pasangan ayah dan anak itu sudah menjalani kehidupan yang lebih baik.
Hal ini berawal saat seorang wartawan asal Islandia, Gissur Simonarson melihat pria yang diketahui bernama Abdul Halim al-Attar tengah menjajakan pena bersama sang putri, Reem, pada 26 Agustus lalu dan merasa simpati. Gissur akhirnya berusaha menolong dengan membuka akun donasi melalui situs indiegogo.com.
Seperti diberitakan, mereka adalah pengungsi Palestina yang sudah lama tinggal di Kamp Yarmouk, Suriah, tapi terpaksa kabur ke Libanon setelah penampungan mereka diserbu ISIS.
Proyek donasi yang diberi nama ‘Bantu Abdul dan Reem Memulai Kehidupan yang Baru’ itu menjadi viral bersama dengan foto-foto Abdul dan putrinya yang tersebar di dunia maya. Akhirnya, donasi ini pun berhasil mengumpulkan 191.000 dolar atau sekitar 2,6 miliar rupiah. Sangat melebihi harapan yang awalnya hanya menargetkan 5.000 dolar atau sekitar 70 juta rupiah.
Dengan uang tersebut, Abdul kini Dia membangun usaha dua toko roti, satu kedai kebab, dan sebuah restoran kecil. Ia pun mempekerjakan 16 pengungsi Suriah. "Bukan hanya hidupku saja yang berubah, tapi juga hidup anak-anak dan warga Suriah yang kutolong," kata Abdul yang memberikan donasi 25 ribu dolar untuk teman-teman dan anggota keluarganya di Suriah.
Baca juga: Melly Goeslaw dan Opick Terbang ke Palestina untuk Kirim Bantuan
Dengan donasi yang besar itu, Abdul bisa memberikan hidup yang lebih layak untuk keluarganya di Beirut. Anak-anaknya kini bisa tinggal di apartemen dengan dua kamar tidur. Meski lingkungan apartemennya berisik, tapi putrinya Reem (4 tahun) terlihat bahagia memamerkan mainannya dan putranya Abudellah (9 tahun) sudah bisa kembali sekolah setelah tiga tahun berhenti sekolah. Sementara istrinya saat ini kembali ke Suriah.Dari donasi yang terkumpul, Abdul baru menerima sekitar 168 ribu dolar (sekitar 2,3 miliar rupiah). Meski belum tahu kapan ia bisa mendapat sisa uangnya, tapi ia sudah sangat bersyukur. Ia juga berencana untuk menginvestasikan uang tersebut.
Tak hanya itu, dengan status dan kehidupan yang lebih baik, Abdul kini merasa sudah makin diterima di lingkungan tempat tinggalnya. "Mereka makin ramah menyapaku setiap kali melihatku. Mereka jadi lebih menghormatiku," kata Abdul.
(fzh/merdeka/vemale)