DREAMERS.ID - Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi ditunjuk sebagai utusan khusus Presiden Republik Indonesia untuk membantu upaya perdamaian Arab Saudi-Iran. Kedua negara memutuskan hubungan diplomatik sesudah terjadi eksekusi mati seorang ulama Syiah terpandang.
Situasi Timur Tengah dikhawatirkan akan rawan konflik ketika dua negara kuat itu berseteru. Retno mengaku memiliki dua strategi agar Saudi dan Iran bisa berdamai kembali. Strategi pertama adalah mengirim surat dari Presiden Joko Widodo kepada Dubes Saudi dan Dubes Iran.
Sedangkan tahap kedua adalah lawatan menlu ke salah satu negara. Tetapi soal lawatan akan disesuaikan dengan kecocokan waktu. Sehingga tidak ada alasan nonteknis bila nanti tim RI datang ke Saudi atau Iran lebih dulu.
"Jadi ini adalah first track dulu, tetapi seperti kemarin saya bertemu Ketua PBNU, Ketua Muhammadiyah. Besok juga Pak Hasyim Musyadi akan membuat pertemuan yang intinya kita akan mencoba baik track 1 maupun track 2 untuk maju bersama," ujarnya saat ditemui di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri Indonesia, Selasa (12/1).
Baca juga: Kisruh Dalang dan Penyebab Tewasnya Presiden Iran Dalam Kecelakaan Helikopter
Indonesia adalah negara pertama yang mengirim surat langsung kepada dua negara kuat Timur Tengah itu. Retno menjelaskan, pemerintah RI berkepentingan agar Saudi-Iran kembali berbaikan. "(Tawaran menjadi penengah) menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap situasi di Timur Tengah dan menunjukkan kedekatan presiden Indonesia kepada Raja Saudi maupun Presiden Iran," urai menlu.Konflik dua negara terjadi awal Januari ini, ketika Kerajaan Arab Saudi mengeksekusi 47 tahanan atas tuduhan terlibat terorisme. Salah satu dari narapidana itu adalah ulama Syiah Syeikh Nimr Baqir al-Nimr.
Negara-negara dengan warga mayoritas Syiah di Timur Tengah melakukan protes. Warga Iran sampai membakar kedutaan Saudi di Ibu Kota Teheran ketika berunjuk rasa.
Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah kedubesnya dibakar di Teheran. Langkah serupa segera diambil Bahrain, Qatar, Sudan, dan Yordania. [ard]