DREAMERS.ID - Abu tipis dari aktivitas vulkanik Gunung Bromo telah menjangkau beberapa permukiman penduduk di Kabupaten Malang. Beberapa desa yang terkena debu seperti di tiga kecamatan yakni Poncokusumo, Jabung dan Pakis.
"Saya menerima laporan seperti itu, Ngadas yang pasti sejak Senin kemarin sudah hujan debu. Kalau hari ini lebih cenderung ke arah Pasuruan," kata Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Untari saat dihubungi Jumat (11/12).
Pihaknya kini sedang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menghadapi kemungkinan lebih lanjut dari erupsi Gunung Bromo. Karena dari hari ke hari terus menunjukkan peningkatan erupsi.
"BPBD bersama TNI, Polri dan sekarang sedang melakukan koordinasi di Cemoro Lawang untuk persiapan operasi penanggulangan dan evakuasi. Persiapan jika terjadi erupsi lebih besar lagi," katanya.
Pantauan Merdeka.com, abu vulkanis tipis terasa pedih di mata saat mengendarai sepeda motor. Namun sekitar pukul 13.00 WIB, nyaris seluruh wilayah turun hujan.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Malang memasang Radio Pancar Ulang (RPU) atau repeater di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo. RPU mengantisipasi erupsi letusan Gunung Bromo sebagai radio komunikasi kebencanaan, karena di desa tersebut sinyal handphone tidak didapatkan.
Baca juga: Wah, Ternyata Bukit 'Teletubbies' Juga Ada di Taman Nasional Gunung Bromo!
Ngadas sendiri merupakan desa paling ujung di timur Kabupaten Malang, berbatasan langsung dengan Gunung Bromo berjarak sekitar 6,5 kilometer. RPU dilengkapi antena dan sirene yang akan meraung bila terjadi letusan. Raungan sirene bisa didengar dalam radius 7 kilometer.Aktivitas vulkanik Gunung Bromo hingga kini masih fluktuatif sejak ditetapkan naik dari waspada ke siaga sejak Jumat (4/12). Abu dirasakan warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo sejak Senin (7/12).
Abu vulkanik tipis menempel pada kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang. Namun aktivitas warga Ngadas berjalan normal lantaran hujan abu cepat tersapu oleh hujan. "Siraman debu tipis Bromo memang kami rasakan sejak Senin kemarin, tapi aktivitas warga kami masih normal seperti yang sampean lihat dan rasakan sendiri," kata Kepala Desa Ngadas Mujianto, Rabu (9/12).
Sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya letusan, Mujianto menerima 8 ribu masker dari BPBD. Sekitar 50 ribu masker untuk didistribusikan ke daerah-daerah rawan lainnya.
Selain Ngadas ada dua desa lagi yang berpotensi mendapat siraman debu vulkanik, yakni Desa Taji di Kecamatan Jabung dan Desa Duwet di Kecamatan Tumpang. [ary]