DREAMERSRADIO.COM - Aziza Rahimzada (14), seorang aktivis muda yang memperjuangkan hak-hak warga di kamp pengungsian Kabul, Afghanistan bersiap menerima piala nobel November mendatang.
Keberhasilan Aziza memperjuangkan puluhan ribu anak untuk bersekolah dan menyediakan air keran untuk lebih dari 100 keluarga di kamp pengungsian membawa dirinya masuk dalam nominasi penerima nobel perdamaian dunia yang tahun sebelumnya diraih oleh Malala Yousafzai.
Hidup Aziza tidak pernah merasakan sebuah kota atau tempat tinggal yang layak seperti pada umumnya. Aziza lahir di pengungsian setelah keluarganya melarikan diri dari pertempuran di provinsi Parwan pada tahun 2001.
Hal inilah yang menjadikan tekadnya kuat untuk membantu anak-anak di pengungsian karena ia tahu bagaimana beratnya lahir dan hidup di daerah pengungsian. PEndidikan tidak ada, air bersih kurang dan tempat hidup tak layak.
“Anak-anak ini adalah produk perang,” miris Aziza. Bagaimana tidak, kini, anak-anak di kamp sudah bukan dianggap sebagai korban tapi sudah menjadi produk perang yang bisa saja suatu hari nanti mereka akan senjata juga di usia muda.
Aziza Rahimzada akan diseleksi bersama tiga nominasi peraih nobel perdamaian lainnya yang diumumkan di Den Haag 9 November mendatang. Ia akan menyaingi Abraham Keita usia 17 dari Liberia dan Jeanesha Bou yang juga berusia 17 dari Puerto Rico.
(rei)