DREAMERSRADIO.COM - Selama ini mungkin kita bertanya-tanya mengapa bencana kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan tak kunjung padam meski pemerintah sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasinya.
Rupanya hal ini dikarenakan oleh karakteristik kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera yang sangat terpusat dan titik api berada pada kedalaman tiga sampai lima meter di bawah tanah. ''Dipadamkan di atas sudah mati, ternyata di bawah itu ada rongga yang isinya bara api,'' kata Siti di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (06/10) melansir laman Tempo.
Siti mengatakan kondisi tersebut yang menyebabkan kepulan asap masih saja terjadi padahal kobaran api sudah mereda. Menurutnya, satu-satunya cara mengatasi kebakaran hutan tersebut yakni dengan membongkar bara yang berada di dalam tanah gambut, kemudian membasahinya.
Baca juga: Usai Dikritik Netizen, Kylie Jenner Sumbang 14 Miliar untuk Kebakaran Hutan Australia
Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang mempertimbangkan teknologi baru dalam pemadaman asap, yaitu penggunaan air yang dicampur dengan flame freeze berupa tetrahedron.Teknologi tersebut akan membuat api padam tanpa mengeluarkan asap. Sebab asap yang keluar dari pemadaman api akan langsung berubah menjadi wujud beku. Teknologi seperti ini, pernah digunakan dalam pemadaman kebakaran hutan di Gunung Parang, Purwakarta, Jawa Tengah.
(fzh)