DREAMERSRADIO.COM - Beberapa pekan lalu, Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, menetapkan provinsi yang dipimpinnya darurat pencemaran udara asap. Meski demikian, politikus Partai Golkar itu malah mengizinkan lebih dari 70 pejabat, termasuk istrinya, melawat ke Tiongkok.
Tak ayal, keputusan itu menuai kecaman di kalangan masyarakat. "Plt Gubernur Riau telah mengumumkan daerahnya darurat asap, tapi satu sisi mengizinkan pejabatnya ke luar negeri. Malah istrinya juga ikut dalam rombongan ke Cina," ujar pengamat sosial Riau, Dr. Rawa El Amady, kepada merdeka.com, Senin (21/9).
Rawa mengaku tak habis pikir dengan sikap Arsyadjuliandi. Dia berpendapat hati nurani Arsyadjuliandi dikesampingkan dengan memberangkatkan istrinya ikut bersama rombongan para pejabat.
"Ini kan aneh ya. Di mana letak nuraninya, di saat jutaan rakyat Riau menghirup kabut asap akibat kebakaran lahan," ujar Rawa.
Menurut Rawa, di saat Provinsi Riau ditetapkan darurat pencemaran udara hingga menyentuh level berbahaya, mestinya pejabat menunjukkan empatinya kepada rakyat. Namun menurut dia, orang nomor satu di Riau itu malah memberikan contoh kurang baik.
"Saya baca di media, Plt Gubernur Riau sempat keluarkan statement melarang para pejabatnya untuk ke luar negeri. Faktanya, pejabatnya sekarang termasuk istrinya pergi ke Cina. Bingung kita dibuat situasi saat ini," ucap Rawa yang jebolan Universitas Indonesia itu.
Dikatakan Rawa, dari keterangan Pemprov Riau, istri Plt Gubernur Riau pergi ke Cina dengan menggunakan dana pribadi, menurutnya hal itu sah-sah saja. Termasuk para pejabat yang ke Cina akan memaparkan peluang investasi di Riau tidak menabrak aturan.
Baca juga: Mirisnya Pemandangan Marina Bay Sands Terkena Kabut Asap Dari Indonesia, Apa Kabar F1 Singapura?
"Mungkin secara administrasi negara tak masalah mereka ke Cina. Tapi sudut pandang etika, moral, kepatutan, dengan kondisi jutaan rakyat Riau terdampak asap, di sinilah mestinya hati nurani pejabatnya diketuk. Bukan malah berdalih tidak ada aturan yang dilabrak," sambung Rawa.Rawa sangat menyayangkan dengan perbuatan para pejabat itu. Semestinya menurut dia, saat rakyat menjerit terpapar asap, para pejabat tidak ngotot pergi ke luar negeri dengan alasan mengejar penanam modal ke Cina.
Apalagi, sambung Rawa, Plt Gubernur Riau adalah simbol dari orang tua bagi masyarakat Riau. Namun justru istri Plt Gubernur Riau juga ikut meninggalkan Pekanbaru menuju Cina bersama rombongan pejabat lainnya.
"Kondisi Riau diselimuti kabut asap ini, mau ke mana rakyat mengungsi? Satu sisi kita tahu warga negara Malaysia saja sudah mengungsi karena terpapar asap. Ini malah sang suami (Arsyadjuliandi Rahman) mengumumkan darurat asap, tapi tetap mengizinkan istri dan pejabatnya ke Cina," tutup Rawa.
Sebelumnya, Karo Humas Pemprov Riau, Darusman, membenarkan pejabat dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Dinas Pariwisata melawat ke Cina selama lima hari, tepat di saat kabut asap. Istri Plt Gubernur Riau ikut dalam rombongan dengan mengatasnamakan Ketua Dekranasda.
"Istri Plt Gubernur Riau berangkat atas nama Dekranasda, tapi tidak menggunakan dana APBD, melainkan pakai dana pribadi. Undangan dari BKPM Pusat untuk menawarkan peluang investasi ke Riau," kata Darusman.