DREAMERSRADIO.COM - Kaum disabilitas atau tuna netra di Kota Denpasar murka. Mereka unjuk rasa menuntut pemerintah mengembalikan fungsi trotoar yang mereka pakai untuk berjalan, kini disalahgunakan untuk tempat berjualan.
Puluhan kaum tuna netra itu turun kejalan melintasi seputar Jalan Sudirman hingga jalan Diponogoro Denpasar. Selain berorasi, mereka membentangkan poster menyampaikan tuntutan kepada Pemerintah Kota Denpasar dan Gubernur Bali.
"Kembalikan fungsional trotoar, hanya itu tempat kami berjalan. Memang kami tidak bisa melihat, tapi kami punya kaki untuk berjalan. Saya mohon pemerintah yang bisa melihat, jangan tutup mata," pekik salah seorang demonstran, Rabu (24/6/2015).
Menurut Koordinator Aksi Para Tuna Netra, Gede Widiasa, aksi ini dilakukan karena sudah sekian lama hak mereka diabaikan. Trotoar untuk umum digunakan untuk orang berjualan. Sehingga mereka akhirnya terpaksa harus mengalah dengan berjalan menyusuri jalan aspal dan tidak sedikit mereka kerap diserempet kendaraan.
Baca juga: Siapa Sangka, Peselancar Profesional Ini Ternyata Tunanetra
"Tidak hanya itu, banyak trotoar yang rusak sehinga tidak jarang dari mereka kecebur got. Mereka juga berharap pemerintah bisa memberikan aturan tegas kepada siapa saja yang memanfaatkan fungsi trotoar untuk kepentingan pribadi maupun bisnis. Banyak orang berjualan di trotoar, tapi tidak pernah ada tindakannya," tandas Gede Widiasa.Selain itu, tambah dia, beberapa tuntutan lainnya yaitu menyediakan fasilitas trotoar yang aksesibel bagi penyandang cacat khususnya tunanetra dan kembalikan fungsi trotoar sebagaimana mestinya.
"Kami juga minta pemerintah terkait segera perbaiki kondisi trotoar yang rusak dan menertibkan segala bentuk pelanggaran yang memanfaatkan lahan trotoar," tandasnya.[yha]