DREAMERSRADIO.COM - Berada di urutan kedua setelah Arab Saudi sebagai negara yang paling banyak tertular virus MERS, Korea Selatan yang tengah merasakan popularitas berkat gelombang Hallyu-nya pun mengalami penurunan yang sangat drastis di sektor bisnis dalam pekan pertama Juni 2015.
Dilansir dari CNN Indonesia, kabar terbaru pada Kamis (11/06) menunjukkan bahwa kasus penjangkitan MERS di Korea Selatan telah mencapai 122 orang, termasuk 14 kasus baru. Korban yang terbaru adalah seorang wanita hamil yang diduga terjangkit virus MERS saat berada di UGD sebuah rumah sakit di Seoul.
Untuk menekan penyebaran korban yang terjangkit MERS, sebanyak 3.439 orang harus dikarantina. Sebanyak lebih dari dua ribu sekolah serta puluhan universitas juga ditutup. Masyarakat juga memilih untuk tinggal dirumah dan menjauhi pusat-pusat perbelanjaan, hiburan, dan keramaian.
Hal ini lantas membuat penjualan di pusat perbelanjaan jatuh 25 persen pad apekan pertama Juni dibandingkan dengan rata-rata dua pekan terakhir di bulan Mei. Jumlah toko yang mendiskon barang-barangnya pun mencapai 7,2%. Masyarakat pun memilih untuk berbelanja secara online, terlihat dari angka yang meningkat sebesar 3,2% dari sebelumnya.
Tak hanya perbelanjaan, sektor film bioskop, taman hiburan, tiket pertandingan olahraga, museum, galeri seni dan tempat hiburan lainnya juga anjlok hingga 38 – 81 %.
Baca juga: Kembali ke Tanah Air, Jamaah Haji Asal NTB Diduga Terkena Virus Mers
Menteri Keuangan Korea Selatan, Choi Kyung Hwan pada Rabu (10/06) meminta agar warga Negeri Ginseng ini untuk tidak panik dan menyarankan para konsumen untuk tetap berbelanja kebutuhan masing-masing.Korea Selatan yang belakangan menyedot banyak sekali wisatawan asing, termasuk dari Indonesia pun juga mengalami penurunan di bidang pariwisata. MERS membuat sektor pariwisata yang menjadi salah satu penyumbang perekonomian Korea Selatan menjadi lesu. Bandara Incheon mengatakan jumlah kedatangan penumpang menurun tajam di awal minggu ini.
Berbagai usaha dilakukan pemerintah Korea Selatan demi menekan angka penularan virus MERS, diantaranya dengan bekerja sama dengan lembaga kesehatan dunia, WHO.
(ncl)