DREAMERSRADIO.COM - Vangardist, sebuah majalah Jerman mengadakan kampanye HIV dengan cara yang penuh kontroversi. Mereka akan merilis edisi terbaru dengan tinta yang telah dicampur dengan 3 darah penderita HIV positif.
Ini adalah upaya untuk memerangi stigma negatif yang berkembang di masyarakat mengenai penderita HIV-AIDS. Seperti diketahui, penderita HIV kerap dikucilkan dan mendapat diskriminasi di kehidupan bermasyarakat.
“Dengan proyek yang unik ini, kami ingin membuat respons dalam sekejap dengan mengubah media kepada akar dari stigma itu sendiri - dengan mencetak setiap kata, baris, gambar, dan halaman majalah dengan darah orang yang mengidap HIV positif,” kata Jason Romeyko, direktur eksekutif humas perusahaan.
HIV memang tidak akan menular melalui sentuhan atau keringat, bahkan berciuman sekalipun. HIV hanya akan menular melalui darah dan cairan kemaluan seseorang. Jadi jika seseorang menyentuh darah positif HIV, orang tersebut tidak akan tertular karena tidak masuk ke aliran darahnya sendiri.
Hal itulah yang ingin dikampanyekan oleh Vangadrist. Dikutip CNN, Majalah ini seratus persen tidak membawa risiko infeksi ketika disentuh atau dibaca, berdasarkan pedoman produksi yang ditetapkan oleh Universitas Harvard dan Innsbruck.Pembaca akan diajak memerangi stereotip negatif bagi penderita HIV karena Setiap salinan majalah dibungkus di dalam plastik. Pesan sarat makna tertulis di sana, “Robek segelnya, dan bantu robek stigma.”
(rei)