DREAMERSRADIO.COM - Ribuan penduduk Kathmandu yang putus asa mendirikan tenda-tenda di ruang terbuka akibat gempa susulan yang menggoyang Kathmandu rata-rata setiap 30 menit.
Hindustan Times, Senin (27/4), melaporkan dalam 48 jam -- terhitung sejak gempa pertama berkekuatan 7,9 -- terjadi 83 gempa susulan berkekuatan antara empat sampai 6,9 skala Richter dan 200 tremor kecil.
Situasi ini menyulitkan tim penyelamat menggali puing bangunan untuk menemukan lebih banyak jenasah, dan membuat masyarakat ketakutan mendekati bangunan yang relatif utuh.
Sampai Senin (27/4) jenasah yang ditari ke luar dari reruntuhan berjumlah 4.100. Tim penyelamat masih mencari dan laporan dari daerah terpencil dan miskin belum masuk.
Lok Bijay Adhikari, kepala Pusat Seismologi Nepal, mengatakan frekuensi guncangan cenderung turun secara bertahap. Namun, katanya, kepastian tidak ada lagi guncangan baru bisa dipastikan dalam 24 sampai 36 jam ke depan.
Baca juga: Gempa Dahsyat Nepal Ternyata Buat Gunung Everest Bergeser!
"Intensitas gempa susulan yang sedemikian tinggi membuat warga terpaksa tidur di tempat terbuka, atau mendirikan tenda," ujar Adhikari.Jika dalam 36 jam ke depan tidak terjadi gempa susulan dan tremor, warga kemungkinan bis dievakuasi ke gedung-gedung yang layak huni.
Mengutip pejabat Departemen Hidrologi dan Meteorologi, Times of India menulis ancaman lain adalah hujan. Curah hujan mencapai 4mm di Kathmandu.
Jika cuaca berubah, dan hujan deras mengguyur kawasan perbukitan sekeliling Kathmandu, penduduk dipastikan menghadapi bahaya longsor. Tim penyelamat akan tidak akan bisa lagi menggali puing untuk menemukan jenasah.