DREAMERSRADIO.COM - Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews merasa malu tidak bisa menyebut nama pemimpin ISIS. Dalam wawancara dengan Australian Broadcasting Corporation (ABC), Andrews berulang kali gagal menyebut Abu Bakr al-Baghdadi -- pemimpin ISIS.
Ketika wartawan ABC bertanya lagi, dan harus dijawab dengan menyebut nama itu, Andrews mengelak.
"Saya tidak akan masuk ke masalah operasional," ujarnya dengan nada sedikit keras. Wartawan itu merespon; "Saya rasa ini bukan masalah operasional. Ini wawancara yang direkam untuk publik."
ABC menambahkan; "Anda bertanggung jawab atas penempatan warga Australia; pria dan wanita, dalam posisi berisiko. Saya terkejut Anda tidak bisa menyebut nama pemimpin ISIS. Kementerian Luar Negeri menawarkan hadiah 10 juta dolar kepada siapa pun yang bisa membawa kepala Al-Baghdadi."
Andrews mengatakan ISIS adalah kelompok gabungan. "ISIS bukan satu orang, kelompok orang terlibat. Kita harus menghancurkan mereka jika kita ingin menurunkan operasi mereka di kawasan itu," katanya.
Baca juga: Prabowo Subianto No. 1, Lima Menteri Ini Dinilai Punya Kinerja Terbaik
Andrews kemudian menulis dalam akun Twitter dan mengatakan: "Fokus pada individu akan mengabaikan ancaman kehadiran organisasi ekstremis".Penolakannya untuk menyebut nama pemimpin ISIS diartikan oleh media Australia bahwa Andrews tidak tahu siapa Al-Baghdadi.
Insiden tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah ia bersama PM Tony Abbott mengumumkan pengiriman 330 tentara non-tempur menuju Irak untuk bertugas selama dua tahun. Mereka akan melatih tentara lokal melawan kelompok ISIS.
Kelompok pertama meninggalkan Australia, Rabu (15/4). Sekitar 170 tentara khusus Australia sudah berada di Irak untuk membantu melatih pasukan pemerintah. Delapan pesawat F/A18 yang bermarkas di Uni Arab Emirates juga ambil bagian dalam serangan terhadap militan ISIS.