DREAMERSRADIO.COM - Jaksa Prancis mengatakan jeritan 'Ya Tuhan', benturan dinding logam kabin, yang terekam kamera video pada satu menit terakhir sebelum Germanwings menabrah Pegunungan Alpen dengan kecepatan 700 kilometer per jam adalah hoax.
Dua koran; Das Bild (Jerman) dan Paris Match (Prancis) mengaku mendapatkan video itu dan menyaksikannya. Video ditemukan di antara reruntuhan pesawat. Namun kedua koran itu tidak memposting video itu di situs masing-masing.
Menurut keduanya, rekaman suasana kabin satu menit sebelum kecelakaan terekam kamera handphone salah seorang penumpang. Kartu memori telepon itu ditemukan. Kedua koran itu mengatakan kartu memori terlalu kecil, dan tidak mungkin hancur atau patah.
Lebih memalukan lagi, Das Bild mengklaim keaslian video itu tidak diragukan lagi, kendati gambar dalam video tidak terlalu jelas, alias benar-benar kabur dan tanpa individu bisa diidentifikasi.
Rekaman itu diduga penuh teriakan penumpang, yang menyadari situasi berbahaya. Teriakan 'Ya Tuhan' dapat didengar dalam beberapa bahasa, demikian koran Jerman itu menulis.
Rekaman video itu, demikian Das Bild, mengkonfirmasi rekaman menit terakhir penerbangan yang dirilis sebelumnya. Saat itu kapten pesawat mencoba kembali ke kokpit, tapi co-pilot maut tak membukakan pintu.
Baca juga: Agar Tidak Seperti Lubitz Germanwings, Pilot Diharuskan Menikah
Paris Match mengklaim bukan tidak mungkin kapten Patrick Sondheimer mencoba menghancurkan bagian bawah pintu agar bisa bisa masuk ke kokpit. Upaya itu bisa didengar sampai akhir video. Kedua koran itu juga menulis terdengar tangisan penumpang, dan kabin pecah di satu sisi, dan kemudian di sisi lain.Letkol Jean-Marc Menichini, juru bicara Gendarmerie Prancis, mengatakan video itu tipuan. Menichini adalah penanggung jawab upaya penyelamatan di lokasi kecelakaan. "Laporan kedua media itu benar-benar salah dan tidak beralasan," ujar Menichini. "Kami mengumpulkan semua telepon seluler, tapi belum memeriksa isinya."
Semua ponsel yang ditemukan di tempat kecelakaan akan dikirim ke Institute Riset Kejahatan di Rosny sous-Bois, dekat Paris, untuk penyelidikan. Sejauh ini, lanjutnya, tidak ada ponsel yang sudah dikirim.
Das Bild, yang takut kehilangan muka, tetap berkeras rekaman itu asli. Mereka meminta seorang ahli menjelaskan bagaimana video ponsel bertahan hidup dalam bencana.
"Ponsel sangat mungkin tidak bisa bertahan, tapi kartu memori bisa saja," ujar Dirk Lorenz, dari Das Bild. Bahkan, menurutnya, ponsel bisa hancur ribuan potong tapi kartu memori tetap utuh.