DREAMERSRADIO.COM - Jaksa Marseille Brice Robin mengatakan co-pilot Germanwings 4U9525, yang jatuh di Pegunungan Alpen dan menewaskan 150 penumpang dan kru, membajak pesawat dan mencelakakannya. Co-pilot Andreas Lubitz, warga negara Jerman berusia 28 tahun, masih hidup ketika pesawat menghantam lereng gunung.
Bukti paling meyakinkan adalah rekaman nafas yang co-pilot yang masih normal. Sepanjang menit-menit akhir penerbangan, nafas Lubitz juga normal. Ini mengindikasikan Lubitz sadar, dan telah merencanakan tindakannya.
"Co-pilot memanipulasi sistem pemantauan penerbangan untuk secara sukarela menurunkan pesawat," ujar Jaksa Robin. "Kami bisa mendengar bagaimana pilot meminta Lubitz membuka pintu kokpit tapi tak direspon."
Lubitz mengunci pintu kokpit, ketika pilot meninggalkan tempat duduk untuk sesaat. Pilot kembali beberapa saat kemudian, mengetuk pintu kokpit, tapi tak direspon oleh co-pilot. "Lubitz tidak punya alasan melakukannya. Ia juga tidak punya kaitan dengan kelompok teroris," ujar Robin. "Tidak ada yang berpikir Lubitz melakukan aksi teroris."
Menurut Robin, seluruh penumpang tewas seketika karena pesawat menabrak lereng gunung dengan kecepatan 700 kilometer per jam. "Saya tidak berpikir penumpang menyadari apa yang terjadi dengan pesawat," ujar Robin. "Dalam rekaman, Anda hanya mendengar jeritan pada detik terakhir."
Baca juga: Agar Tidak Seperti Lubitz Germanwings, Pilot Diharuskan Menikah
Sebelumnya, New York Times -- mengutip pejabat senior militer -- mengatakan salah satu pilot meninggalkan kokpit dan tidak bisa kembali. Seorang penyidik, yang menolak disebut nama, mengatakan banyak pertanyaan belum terjawab dari penyelidikan ini. Salah satunya, apa alasan pilot keluar."Pilot meninggalkan kokpit untuk ke toilet," Robin menyimpulkan. "Pada tahap ini, co-pilot memegang kendali sendirian. Co-pilot memanipulasi sistem pemantauan penerbangan. Semua ini hanya bisa dilakukan dengan sengaja," demikian Robin.