DREAMERSRADIO.COM - Selama lebih dari empat dekade, seorang wanita Mesir bernama Sisa Abu Daooh yang menjadi satu-satunya pencari nafkah dalam keluarganya. Hal ini tentu tidak biasa terjadi di masyarakat patriarkal di mana tempatnya tinggal, namun caranya mencari nafkah ternyata lebih tidak biasa lagi yaitu dengan berpakaian seperti seorang pria!
Sisa kehilangan suaminya saat dirinya berusia 21 tahun dan sedang hamil. Setelah kelahiran putrinya, ia tak punya uang dan tidak ada sumber penghasilan. Karena budaya lokal tidak mengizinkan seorang wanita bekerja, dia pun tak punya pilihan lain selain menyamar sebagai seorang laki-laki.
Untuk menyamar, dirinya mengenakan jilbab yang longgar, jubah panjang, lengkap dengan sorban putih atau topi pria yang disebut ‘Taqiyah’ serta sepatu hitam.
Dengan cara ini, dirinya bisa menjadi buruh selama beberapa tahun sampai akhirnya sang putri menikah dengan seorang pria yang kemudian jatuh sakit dan tidak bisa bekerja. Sehingga Sisa harus terus menyamar untuk bekerja agar bisa menafkahi cucunya.
Baca juga: Merasa Diremehkan, Pesepakbola Wanita Ini Menyamar Jadi Pesepakbola Pria
“Aku lebih memilih melakukan pekerjaan keras seperti mengangkat batu bata dan kantong semen, membersihkan sepatu mengemis di jalanan untuk mencari nafkah untuk diri sendiri dan putri saya serta anak-anaknya,” katanya Sisa dengan bangga, dikutip dari odditycentral.“Jadi untuk melindungi diri dari laki-laki dan kerasnya penampilan mereka dan menjadi target mereka karena tradisi, saya memutuskan untuk menjadi seorang pria... dan mengenakan pakaian merekadan bekerja bersama mereka di desa lain di mana tidak ada yang mengenali saya,” paparnya.
Meski media membuat rahasianya terbongkar, Sisa Abu Daooh tetap bekerja menyemir sepatu yang membuatnya mendapat hidup yang layak. Dan berkat kerja kerasnya tersebut, Sisa meraih gelar penghargaan “wanita pencari nafkah” dari Social Solidarity Directorate of Luxor.