DREAMERSRADIO.COM - Estonia, mungkin tak banyak diantara kita yang mengenal dan hanya sekedar mendengar nama negara kecil di Eropa satu ini. Negara yang terletak di timur laut Eropa dan bersebelahan dengan Finlandia ini hanya memiliki jumlah penduduk 1,3 juta jiwa, atau sepertujuh dari jumlah penduduk di DKI Jakarta.
Namun jangan dulu menganggap enteng, karena justru dari negara yang kecil inilah, kita bisa melihat gambaran masa depan dimana teknologi akan menguasai hampir setiap aspek kehidupan manusia. Berbanding kontras dengan bangunan-bangunan tuanya, hampir semua bidang baik, ekonomi, sosial, hingga pemerintahan di Estonia kini telah berjalan secara online.
Yang paling membuat menarik dari Estonia adalah sistem pemeritahannya yang jauh lebih maju dibanding negara-negara maju lainnya. Para penduduk Estonia kini mulai membangun segala infrastruktur mulai dari dasar dengan aspek keterbukaan, privasi, keamanan, dan juga pemikiran atas pembuktian di masa mendatang.
Di Estonia, semua sistem pemerintahan kini berbasis internet dan dinamakan e-government, dimana penduduknya melakukan pemilihan suara parlemen dan juga sistem perpajakan secara online. Untuk memudahkan sistem online, Estonia juga memiliki metode yang cukup sederhana namun unik yang dapat digunakan untuk semua sistem.
Sebagai contoh, seorang penduduk dengan nomor identitas pribadi 37501011234 merupakan seorang pria yang lahir di abad ke-20 (3), tahun ’75 pada tanggal 1 Januari dan lahir sebagai bayi ke-123 yang lahir pada hari tersebut. Sementara nomor terakhir merupakan nomor komputasi penjumlahan untuk mendeteksi adanya kesalahan penulisan.
Nomor identitas pribadi atau KTP ini merupakan nomor sama yang juga dapat digunakan untuk paspor, hingga catatan bank, pemerintah dan juga rumah sakit. Semua ini dilakukan dengan sistem komputerisasi yang canggih dengan Public Key Infrastructure (PKI) yang mengikat identitas para penduduk dengan menggunakan kunci kriptografik.
Baca juga: Yuk, Buka Tahun Dengan Daftar Lokasi Wisata Terbaik 2016 Ini!
Tak hanya sistem kependudukan dan kepemerintahan, Estonia juga telah menerapkan sistem sekolah online sejak akhir 1990 silam. Melalui badan investor teknologi yang dilatarbelakangi oleh pemerintah, Tiger Leap Foundation, sekolah-sekolah di Estonia pun mengajarkan beberapa sistem programming untuk terus membangun perkembangan teknologi di negara mereka.Tentunya jumlah penduduk yang sedikit membuat Estonia mampu membuat sistem kependudukan dan kepemerintahan dengan teknologi terdepan ini berjalan secara optimal. Namun sistem yang canggih ini memang menimbulkan efek positif dan negatif.
Sebab dibalik segala kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi yang canggih ini, manusia akan cenderung lebih malas bersosialisasi secara langsung dengan manusia lainnya, terutama bagi perkembangan anak-anak yang tentunya membutuhkan lingkungan nyata yang nantinya akan sangat membantu untuk pertumbuhan.
Gimana menurut kamu, Dreamers?
(ncl/ source: bbc.co.uk, theatlantic.com)