DREAMERSRADIO.COM - Siapa sangka peristiwa dahsyat ledakan gunung Krakatau di Indonesia mampu menghasilkan karya lukis paling mahal di dunia. Balai Lelang Sotheby di New York pada tahun lalu berhasil menjual lukisan seharga US$ 120 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun.
Lukisan yang diberi judul The Scream atau Jeritan tersebut kini menjadi salah satu lukisan yang paling mahal di dunia. Pada lelang Mei tahun lalu itu, harga awal yang dipatok sebesar US$ 80 juta. Setelah persaingan harga selama kurang lebih 15 menit, akhirnya penjual melepas lukisan itu pada harga US$ 120 juta. Harga lukisan itu memecahkan rekor sebelumnya yaitu lukisan bernama Nude, green leaves and bust karya Pablo Picasso yang dihargai US$ 106 juta.
Dilansir dari dailymail, ketika penjualan lukisan ini dilakukan, ruang di Sotheby langsung meledak dengan tepukan ketika palu diketukkan sebagai penanda lelang berakhir. Edward Munch membuat empat versi lukisan The Scream, tiga di antaranya disimpan di museum Norwegia, dua di antaranya pernah dicuri. Versi keempat bisa bernilai mahal karena bisa dimiliki perorangan.
Lukisan The Scream ini menggambarkan seorang pria berwajah murung dengan kedua tangan memegang dagu dan latar belakang langit merah. Bagi pengamat seni, karya ini disebutkan hanya kalah dari lukisan Leonardo Da Vinci dengan Monalisa-nya.
“Saya sedang berjalan di sebuah jalan kecil dengan dua orang teman, matahari sedang tenggelam, mendadak langit berubah menjadi merah darah. Saya berhenti, merasa lelah, dan bersandar di pagar, di atas ford dan kota yang biru kehitaman tampak darah dan lidah-lidah api. Teman-teman berjalan terus, dan saya berdiri di sana gemetar dan diliputi rasa cemas, dan saya merasakan jeritan yang tidak henti-hentinya melintas di alam," tulisnya dalam catatan harian Edward Munch sebagai ilham tentang lukisan yang dibuatnya pada 1893.
Baca juga: 5 Gunung di Korea yang Wajib Dikunjungi Saat Musim Gugur
Sementara itu, banyak pihak meyakini, lukisan itu dibuat atas pengaruh cuaca alam Eropa yang saat itu dipengaruhi oleh letusan Gunung Krakatau, 27 Agustus, 130 tahun silam. Latar lukisan tersebut adalah langit berwarna merah yang memang menjadi wajah Eropa sehari-hari setelah letusan terbesar sejagat itu.Efek letusan Krakatau memang terasa sampai Eropa dan Amerika Utara. Jutaan ton debu dari letusan sekitar 10.000 kali bom atom itu dilontarkan ke langit. Debu itu menyebar ke seluruh dunia hingga menampakkan pemandangan yang dramatis pada langit Eropa. Munch melukis The Scream, 10 tahun setelah letusan Krakatau terjadi.
Banyak yang meyakini benar, ada juga yang meragukan efek di lukisan The Scream itu karena Krakatau. Ada yang menggaris-bawahi bahwa Munch adalah pelukis ekpsresif yang melukis tidak hanya berbasis pada apa yang dia saksikan.
Namun toh, di luar The Scream, nyatanya banyak pula lukisan yang dilatarbelakangi oleh pemandangan atmosferik akibat letusan Krakatau. Salah satunya adalah Sunset over the Ice on Chaunmont Bay, Lake Ontario karya Frederic Edwin Church. Lukisan yang dibuat pada Desember 1883 itu sampai sekarang menjadi karya seni saksi letusan mahadahsyat, 130 tahun lalu itu.